Rabu, 19 Maret 2014

Mewaspadai Perampokan Suara dalam Pemilu Legislatif 2014


Tulisan ini saya turunkan sebagai bentuk perlunya kita bersama menjaga kredibilitas dan kejujuran dari pelaksanaan pemilu legislatif yg akan diselenggarakan pada tanggal 9 april nanti.

" Perampokan Suara " kalau boleh saya mengambil istilah ini adalah upaya untuk memanipulasi angka perolehan suara sebenarnya dari seorang caleg untuk kepentingan oknum caleg lain.

saya melihat suara caleg perempuan pada Pemilu 2014 rentan "dirampok" akibat minimnya saksi yang dimiliki kaum hawa dalam perhelatan politik itu. salah satu modus yang sering dilakukan adalah suara yang diperoleh caleg perempuan dibuat tidak sah sehingga perolehannya menjadi sedikit, ataupun saat penghitungan suara nolnya dikurangi.

sudah menjadi rahasia umum kalau banyak caleg perempuan yang ikut dalam pileg ini hanyalah sebagai " pelengkap " dan tidak serius dalam perjuangannya, sehingga mereka jarang merekrut saksi, apalagi kalau diri si caleg perempuan sudah merasa bakal kalah dan tidak menjadi caleg unggulan.

Dalam beberapa hal, menurut saya, potensi " perampokan suara " berpotensial dilakukan oleh oknum internal parpol sendiri dibandingkan caleg dari parpol lain. 
strategi pengawalan suara adalah penting untuk dilakukan bagi para caleg. Jangan sampe hasil kerja keras harus hilang karena " terampok " oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Dalam masalah ini sangat dituntut peran dari parpol di dalam melindungi para caleg dari parpolnya agar stabilitas internal partai terjaga dengan baik.Hal Yang perlu diingat jangan sampai para caleg melakukan pelanggaran pemilu, termasuk di antaranya menghalalkan praktik politik uang (money politic) untuk berhasil duduk menjadi wakil rakyat, karena Jika terbukti melakukan pelanggaran, tidak saja kursi yang akan hilang dan perjuangan menjadi sia-sia, namun bisa berurusan dengan aparat hukum karena termasuk tindak pidana.

Mari bersama Jaga pemilu 9 April nanti untuk bersih dan jujur, Tolak " serangan Fajar " ....

salam
Taufan Rahmadi | T9
Founder

Creative & Strategic Communication Company
62-818-03699900
@taufan09

Kamis, 13 Maret 2014

EFEKTIFKAH KAMPANYE DI LAPANGAN TERBUKA ?


Ada banyak cara yang dilakukan caleg untuk menarik simpatik pemilih, mulai memilih cara yang jujur dan cara-cara yg tidak jujur, seperti melakukan money politik, membeli suara rakyat untuk kepentingan politiknya.

Apabila kita melihat kecenderungan yg terjadi dimasyarakat sekarang,masyarakat pemilih lebih melihat pada karakter si caleg dan bukan lagi pada Janji - janji surga yg tidak terkomitmen secara jelas.

Periode masa kampanye terbuka beberapa hari lagi akan berlangsung, pertanyaannya seberapa efektifkah kampanye terbuka itu mampu memberikan value bagi kemenangan seorang caleg ?

Kampanye terbuka, dari sisi pencitraan Partai bisa memberikan efek ganda, jika konsep kampanye terbuka itu berjalan tertib dan santun, maka citra partai akan positip dimata masyarakat, tapi apabila kampanye terbuka dari partai justru yang terjadi adalah hal sebaliknya, kerusuhan dan kemacetan yg merugikan kepentingan masyarakat, maka akan memberikan dampak negatif yg tidak saja merugikan partai, tp para calegnya.

Kampanye terbuka tidak bisa dipungkiri berpotensi menelan biaya yg tdk sedikit, sedangkan efektifitas dari pesan yg akan disampaikan kepada pemilih cenderung tidak maksimal, kampaye terbuka klpun dilakukan hindari berkesan " hura-hura " politik , mungkin saja kampanye terbuka itu dihadiri banyak orang, tapi belum menentukan apakah itu benar2 massa nyata dari parpol ataupun si caleg

Sy lebih menganjurkan agar Caleg menghemat biaya kampanye yg dimilikinya utk lebih berkosentrasi kpda kegiatan dialog2 langsung kepada masyarakat, manfaatkan waktu yg tinggal sedikit ini dengan terus turun langsung dengan masyarakat, masyarakat akan lebih mengahargai kehadiran dan perhatian si caleg secara dekat kepada mereka.

Sudah bukan lg jamannya kampanye mahal, kampanye itu harus cerdas, kreatif dan mendidik.

Slmt berjuang, smg bermanfaat

Salam,

Taufan Rahmadi | T9
www.t9acts.com