Senin, 19 Januari 2015

Bagaimana Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Indonesia ?


Seorang wartawan dari Inggris tiba-tiba nyeletuk, di Surabaya dan Jakarta sering terjadi pencopetan. Dengan piawai Joop menanggapi, “Anda dengar dari siapa? Jangan percaya informasi yang merusak citra Indonesia seperti itu. Kalau Anda punya waktu, jalan-jalanlah ke Indonesia dan saya siap menjadi guide Anda,” kata Joop     - Joop Ave dalam kenangan -

Pariwisata Indonesia, berbicara tentang hal ini tidak akan pernah ada habisnya. Tidak ada yang menyangsikan kalau negeri ini kaya akan keanekaragaman budayanya, terlebih begitu banyak pilihan tujuan wisata yang tersebar dari Sabang hingga Merauke semakin menguatkan kalau Indonesia adalah benar-benar zamrud khatulistiwa.

Tapi Pariwisata Indonesia tidak bisa lepas dari permasalahan - permasalahan klasik yang membelitnya, beberapa kali pergantian kepemimpinan di negeri ini, masih belum ada satupun menteri pariwisata yang terpilih dan mampu mengganti sosok sang legenda " Joop Ave " yang tidak saja sukses membawa Pariwisata Indonesia mendunia tetapi juga marwah dari pariwisata mampu memberikan citra kuat dan memberikan dampak ekonomi yang luarbiasa bagi masyarakat, saat itu Pariwisata Indonesia berada di zaman keemasannya.

Saat ini masa " Joop Ave " sudah berlalu, tantangan di zaman digital dewasa ini tentunya lebih beragam lagi, hal yang sungguh menarik adalah target kunjungan 20 juta wisatawan yang dicanangkan oleh kementrian pariwisata diera Arif Yahya ini adalah angka yang sangat fantastis, hampir 2x lipat dari pencapaian kunjungan wisatawan ke Indonesia selama ini, dimana dibutuhkan lebih dari sekedar kerja keras  di dalam menyusun sebuah cetak biru strategi promosi yang diikuti dengan agenda pembenahan dan perbaikan mulai dari tingkat pelayanan, regulasi, infrastruktur , ICT , SDM, dan segala aspek pendukung hingga ke daerah-daerah

Tulisan kali ini mencoba mengemukakan sebuah gagasan tentang  apa kira - kira yang perlu untuk ditingkatkan di dalam menjawab tantangan pariwisata  Indonesia di masa depan.

1. Peningkatan Kualitas Riset Pariwisata

Kita sama-sama memahami riset yang bagus akan menghasilkan database yang kuat, database yang kuat adalah pijakan yang tepat pula di dalam menentukan kebijakan-kebijakan di dunia pariwisata, metode riset yang dilakukan diharapkan mampu memberikan gambaran tentang apa yang menjadi Trend pasar pariwisata dunia saat ini dan Bagaimana tingkat kepuasan wisatawan yang datang ke indonesia.

2. Inovasi E-Tourism Indonesia adalah : 

digitalisasi semua proses dan rantai nilai dalam Industri pariwisata Indonesia baik itu dibidang perjalanan, perhotelan, makanan dan kerajinan yang kemudian semua produk tersebut dipromosikan secara terintegrasi satu pintu, one stop tourism promotion service, E-Tourism Indonesia ini diharapkan dapat memaksimalkan efisiensi , efektivitas dan memperluas jangkauan dampak promosi , secara eksternal, system ini mampu membuat pariwisata Indonesia lebih mendunia dan mudah untuk diakses informasinya, secara internal, system ini diharapkan mampu sebagai terobosan tekhnologi yang memudahkan pemerintah pusat dan pemerintah di daerah di dalam bersinergi melaksanakan program-program pariwisata nasional.

3. Peningkatan Kualitas Sadar Wisata

Pembangunan pariwisata dapat dikatakan berhasil  jika di dalam pelaksanaanya tidak saja mampu mendatangkan para wisatawan dari berbagai belahan dunia yang kemudian mensejahterakan masyarakat secara ekonomi tetapi juga menghadirkan kesadaran dihati setiap individu untuk senantiasa menjaga keamanan, Kenyamanan dan kelestarian  daerah tujuan wisata dimana mereka tinggal. Program – program peningkatan sadar wisata selain mengunakan pendekatan-pendekatan klasik, perlu juga sebuah strategi komunikasi publik yang kreatif dan menyentuh di dalam penyampaian-penyampaian pesan tentang prilaku sadar wisata kepada masyarakat .

4. Pembangunan Wisata Syariah
Dibandingkan banyak Negara-negara lain di dunia seperti Malaysia, Thailand, China dan Uni Emirates Arab, Indonesia termasuk telat di dalam melaksanakan program wisata syariah sebagai sebuah diversifikasi produk pariwisata yang mencoba meraih pasar potensial  wisatawan muslim mancanegara, padahal Indonesia sangat kaya akan potensial keindahan alam yang bisa menjadikannya sebagai favorit “ moslem friendly destination “, terlebih hal-hal yang menjadi kriteria wisata syariah, seperti halal food, penunjuk arah kiblat, tempat sholat  sudah merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari yang memang mayoritas penduduknya adalah muslim.


5. Peningkatan Kualitas SDM Pariwisata

permasalahan SDM sangat berkaitan dengan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean 2015 ( MEA ), bagaimana mempersiapkan SDM pariwisata yang mumpumi untuk menjawab iklim persaingan dengan tenaga kerja asing.

SDM pariwisata Indonesia yang unggul harus ditunjang oleh  latar belakang pendidikan yang secara akademis dan praktis siap pakai dan adaptif terhadap permintaan industri pariwisata. SDM pariwisata yang siap pakai terlihat masih sedikit dan belum merata di setiap daerah, institusi-institusi pendidikan pariwisata baik di daerah dan pusat kerap kewalahan di dalam menghasilkan mahasiswanya yang sesuai dengan harapan pasar pariwisata. Belum kemudian permasalahan kualitas “ Guide “ Indonesia yang harus juga ditingkatkan , baik dari segi kemampuan berbahasa asing dan kualitas service yang diberikan kepada wisatawan.

Pariwisata Indonesia harus diakui telah melalui pasang surutnya, peristiwa-peristiwa politik, issue keamanan, bencana alam, kesehatan, SARA,  yang terjadi didalam kurun waktu dua dasarwasa ini mau tidak mau berdampak pula terhadap  keputusan wisatawan mancanegara di dalam memilih Indonesia sebagai daerah yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. Kementrian Pariwisata dalam hal ini tidak bisa berdiri sendiri di dalam mewujudkannya , 20 Juta target kunjungan wisatawan yang dicanangkan harus juga bisa menjadi target bersama masyarakat Indonesia, bukan sekedar target kementrian pariwisata saja, karena kita semua sadar bahwa 20 juta wisatawan yang datang ke Indonesia akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat Indonesia,  “ People Is The Main Power of Tourism Improvement “.

2015, baru saja berjalan, mampukah kita bersama mengembalikan kejayaan pariwisata Indonesia ?, jawabannya sederhana, Jelas MAMPU asal masyarakat Indonesia BERSATU.

Semangat !

Taufan Rahmadi
Pemerhati Pariwisata    

Rabu, 14 Januari 2015

SIAPA ITU PEJUANG PENGUSAHA DAN PENGUSAHA PEJUANG ITU SAAT INI ?


" Saya tadi masuk ke bandung , isinya baner dan spanduk, udah kayak pilpres. Disini ada gambarnya Bayu, Bahlil Lahadia, dan Bagus, ramai sekali, tapi ramainya, ramai KEKELUARGAAN,   ini bedanya HIPMI "

( Jokowi , Presiden RI dalam pembukaan munas HIPMI ke XV Bandung )

Antiklimaks HIPMI, Munas berakhir rusuh dan deadlock hingga waktu yang tidak ditentukan, siapa yang salah ? Siapa yang bertanggung jawab ?

Tidak penting sekarang untuk menyalahkan, tidak penting sekarang utk mencari siapa yang bertanggung jawab, HIPMI harus melakukan otokritiknya, organisasi kader yang telah banyak mencetak pengusaha-pengusaha sukses dan para pemimpin negeri ini untuk pertama kalinya berada di titik nadir perjuangannya, nadir dikarenakan sangat jauh berharap kalau perjuangan ini  mampu membantu  banyak pengusaha kecil utk mampu survive dalam persaingan ekonomi yang ketat ini , munas kali ini tidak lebih dari sebuah pertunjukan dari  perjuangan untuk menunjukka syahwat berkuasa yang begitu kuat menguasai banyak dari  kader hipmi saat ini .. Ironis, memprihatinkan .

Hipmi sudah kehilangan marwahnya, ruhnya sudah bukan lagi pada esensi pengabdian, melainkan ada pada kepentingan , mana itu persahabatan?, mana itu kebersamaan ?, semua pupus disaat berbicara kekuasaan, senang untuk saling menjatuhkan .

Saya tidak tahu harus berbicara apalagi, terkecuali muncul satu pertanyaan kepada mereka yang rusuh di munas sana ... :

" Siapa yang berani mengacungkan tangan tinggi-tinggi lalu berteriak, HIPMI mau Hidup, Hipmi mau hancur, Hipmi mau mati sekalipun, Rakyat tidak peduli, pengusaha tidak peduli,toh kita tidak berbekas utk mereka, lalu untuk apa kita disini saling baku hantam, terkecuali kita berada diatas ego kita masing-masing, dan merasa hebat atas itu semua !

Hipmi saat ini berjuang atas nama dirinya .. Menyedihkan .

Taufan Rahmadi | T9
Mantan Sekum Hipmi NTB