Rabu, 27 Juli 2011

SEBERAPA HIDUPKAH KANTOR KITA ?

Jakarta, 28 July 2011 
... 3 Hari menjelang Ramadhan...


" mas, 6 bulan yang lalu saya masih luntang - lantung mencari pekerjaan sebagai seorang lulusan S1, lalu kemudian saya diterima bekerja di perusahaan yang besar yang bidang bisnisnya sesuai dengan cita-cita saya, tapi setelah 6 bulan berjalan saat ini, ternyata dinamika di dalam perusahaan ini tidak seperti yang saya harapkan, stuck, pekerjaaan saya tidak lebih dari sekedar search data di internet, padahal saya ingin lebih dimaksimalkan, berdosa rasanya menerima gaji buta seperti ini, terlebih pimpinan kalau sebulan sekali ke kantor, hampa rasanya mas di kantor sebesar dan semewah ini, bagaimana mas ? apa yang harus saya lakukan ? " ujar Mira salah seorang karyawati dari sebuah perusahaan multinasional di bilangan kuningan tempat dimana saya menjalankan expertise saya sebagai creative strategy consultant selama 4 bulan berjalan ini.

petikan pembicaraan diatas adalah mungkin sebuah potret sederhana dari cetusan hati seorang karyawan yang begitu risaunya akan suasana kerja di kantor yang menurut dia tidak memiliki kekuatan visi guna dijadikan sandaran karier bagi masa depannya, mungkin juga hal ini ada di benak para karyawan kita di kantor, kantor yang telah kita lengkapi dengan segala fasilitas kenyamanan kerja, kantor yang telah kita pilih di lokasi paling premium di pusat bisnis ibukota, namun tetap saja tidak mampu menghadirkan adanya " one chemistry " disana. apa ya kira-kira yang menjadi masalah ?

sering kali yang terlupa dari banyak pribadi-pribadi seperti kita ( pengusaha ), kita begitu pintar dan lihainya di dalam berkomunikasi ataupun melobby dengan mereka yang menjadi client ataupun customer kita, kita begitu intens menjaga hubungan baik melalui meeting, pesan singkat bahkan kiriman hadiah-hadiah sebagai bentuk perhatian, lalu pertanyaannya, seberapa intenskah kita melakukan hal yang serupa dengan karyawan kita? memperlakukan karyawan kita sebagai partner kerja didalam meraih target - target perusahaan di masa depan.

kantor seringkali menjadi "rumah kedua" kita, malah beberapa orang menganggapnya menjadi "rumah utama" , karena kita lebih banyak menghabiskan kehidupan kita di kantor daripada di rumah sendiri, kepiawaian kita sebagai pemimpin perusahaan untuk menjaga harmoni dan dinamika di dalamnya sangat memegang peranan penting untuk menghadirkan " one chemistry ", dimana konsistensi dalam berkomunikasi dengan mereka adalah salah satu kuncinya. 

kantor yang kita miliki adalah sebuah markas strategi bagi kita di dalam menjahit masa depan, ciptakan kehidupan di dalamnya bukan dengan kekuatan fasilitas saja tapi melalui kekuatan visi perusahaaan yang menjadi satu dengan jiwa para karyawan didalamnya.

tulisan ini semoga mampu membuat kita menjadi pribadi pengusaha yang tidak sekedar disapa " boss " oleh para karyawan kita, namun lebih dari pada itu, kita mampu menjadi figur "PEMIMPIN " yang  menjadi sandaran harapan dari cita-cita mereka. amien

Salam Maaf Menjelang Puasa, Mohon Maaf Lahir dan Bathin, Sampai Jumpa di tulisan T9 berikutnya.

Semoga bermakna ...
 
untuk mimpi " Negeri Kreatif Nusantara 2020 " 
hormat saya

TAUFAN RAHMADI
CREATIVE STRATEGY CONSULTANT
www.nusakabali.com - www.ujungpintu.com - www.nusakajakarta.co.id
mobile : 0818-036-99900
FB & YM : ujungpintu9@yahoo.com
Twitter : taufan09

Minggu, 17 Juli 2011

SURAT UNTUK LANGIT DAN SEMESTA

anakku, papa kini sadar benar telah banyak waktu berharga yang hilang yang seharusnya papa bisa lewatkan bersama kalian,

banyak canvas mimpi yang seharusnya bisa kita warnai bersama, banyak istana pasir yang mungkin bisa kita buat menjadi "istana" kita, 

banyak " buku cerita" yang seharusnya bisa papa bacakan sebelum kalian tertidur, 
dan maafkan kalau papa pernah melewati tiupan lilin di satu masa di ulang tahun kalian, papa tidak ingin melewatkan itu sekarang, 

karena di sepuluh tahun ke depan mungkin kalian sudah memiliki dunia kalian sendiri, kalian akan tumbuh semakin besar.. menjadi remaja.. muda, disaat perubahan jiwa bakal terjadi dan bukan tidak mungkin kita akan berargumen ataupun berbeda pendapat...lalu kemudian diri kalian akan menganggap papa menjadi "halangan" untuk keinginan kalian.

papa kalian, 

HAMBATAN BUKAN SUBSTANSI

di nusaka, april 30th 2009, 10.37 am
.. with KINGDOM theme, di ruangan kantor sendiri...

saya selalu saja berada dalam ketakjuban terhadap apa yang setiap hari terjadi dalam hidup saya, sebuah transformasi keinginan yang begitu kuat yang tetap menyala untuk merubah sesuatu yang tadinya "biasa-biasa" saja menjadi sesuatu yang "lebih dari biasa", entah kenapa saya sepertinya tidak merasa letih untuk "mengejar" target itu.

prestasi bisnis saya belumlah bisa dikatakan sebagai sebuah prestasi bisnis yang mampu menembus skala " pengusaha besar", big corporation, prestasi bisnis saya baru hidup dengan bermodal KREATIFITAS dan INTEGRITAS, dan kebetulan pula bergerak dalam sektor bisnis kreatif yang memang tidak membutuhkan modal besar untuk menjalankannya, kecuali sebuah SEMANGAT OPTIMISME yang harus tetap dijaga untuk menyala.

berbicara tentang apa yang menjadi tantangan, sepertinya kita semua mengalami itu, berbicara tentang apa yang menjadi hambatan permodalan, sepertinya kita semua juga mengalami itu, saya sendiri tidak ingin terjebak dalam "kolase problem" yang klise, bukankah permasalahan seperti ini juga dialami oleh banyak para bisnisman sukses sebelum mereka meraih kesuksesannya sendiri, lalu kenapa mereka berhasil lepas dari semua himpitan masalah itu?, menurut saya kuncinya ada pada effort yang kreatif di dalam mencari jalan keluar... yang di dasari oleh sebuah keyakinan akan keberhasilan, saya sudah mencoba itu ... bukan saja banyak jalan keluar yang saya temukan ... tapi berikut dengan keajaiban-keajaiban yang mencengangkan....terima kasih TUHAN.

saat ini kenikmatan berusaha yang saya rasakan justru bukan terletak pada achievementnya, tapi lebih pada PROSES menggapai achievement itu sendiri, dan saya berusaha menikmatinya detik demi detik sebagai sebuah episode kehidupan yang tidak boleh saya lewatkan apalagi saya lupakan, proses menjadikan kita lebih resisten terhadap segala goncangan bukan?

hampir 11 tahun saya bergulat dengan "hiruk pikuk" di dalam bisnis kreatif, membangun sebuah " www.ujungpintu.com", partnership corporate bersama " www.nusakabali.com", ditambah pula dengan lahirnya " www.javapintu.com" di surabaya, dengan hanya bermodal "semangat" benar - benar semangat, tidak ada campur tangan bank dan lembaga pembiyaan lainnya, meski beberapa teman menganjurkan saya untuk melakukan itu, tapi saya berfikir mungkin sekarang belum saatnya, dan saya menyadari untuk mendapatkan itu membutuhkan jaminan yang tidak sedikit, saya harus cermat dan hati-hati.

perjuangan masih belum berakhir, banyak kertas mimpi yang harus saya raih, nenek saya di penghujung hidupnya memberikan pesan yang teramat berat kepada saya, "taufan, kejujuran harus tetap dijaga dalam usaha", saya harus berprinsip seperti itu, itu tekad saya, dan semoga Tuhan selalu melindungi saya.

email ini mencoba sedikit membagi apa yang selama ini terjadi dalam perjalanan saya dalam membangun bisnis kreatif, meski nantinya saya akan mencoba menulisnya dengan berkelanjutan dengan substansi-substansi yang lebih menggugah.

selamat berkreatifitas kawan, dan jangan pernah menyerah untuk sebuah kebuntuan,
bekerjalah dengan sebaik-baiknya, percayalah nasib akan berubah dengan sendirinya.

untuk kreatifitas dan kehidupan, untuk keajaiban dan proses mendapatkannya...

TAGLINE DAN TASBIH JUMAT

..di Nusaka, May 1st 2009, 10.08 am....

..pagi ini, hari jumat, saya tidak tahu kenapa di setiap hari jumat segala kepenatan yang ada sepertinya terbungkus dalam kesejukan rasa yang begitu teramat nyaman.
berangkat kerja, pakai baju koko dan peci, pakai celana kain dan selop agar "lepas" dari segala beban dari atribut, dengan satu fokus, sholat jumat nya biar "enteng".

.. mungkin, perasaan saya pagi ini juga lebih dikarenakan rasa "khawatir " saya akan "kelupaan" saya di dalam mengingat-NYa di selama 7 hari kebelakang, saya selalu teringat dengan kata kata teman saya Yusdi sekitar 8 tahun yang lalu semasa duduk di bangku kuliah, " Hati itu sama saja dengan baju, kalau kamu tidak kerap " mencucinya", dia akan lambat laun akan kotor dan bau, kalau kamu tidak ingin hati kamu seperti itu, "cucilah" dia dengan sholat", kata-kata yusdi begitu membekas dalam benak saya hingga saat ini.

... saya mungkin termasuk muslim yang rada "bandel", sholat lima waktu susah banget genapnya, ada aja godaannya, ada aja halangannya, ada aja alasannya, tapi di setiap kali otak bawah sadar saya, sadar, lalu kemudian secara otomatis mengingat kata kata dari yusdi tadi, saya lalu bersegera ambil wudlu dan sholat, karena rupanya hati nurani saya "meminta" agar dia "dibersihkan", ah ternyata benar kalau hati nurani memang tidak bisa berbohong.

.. sholat jumat lagi sebentar, hati saya sepertinya tidak sabar untuk segera bersujud dan mendengar khatib bicara, dan mengambil intisari khotbah untuk saya jadikan "modal" di satu minggu ke depan dalam menjawab tantangan hidup yang keras ini..

... kantor masih terasa sejuknya, anak-anak kantor masih sibuk berdiskusi tentang rencana outing di akhir minggu bersama client, saya masih saja larut dalam pencaharian opening yang pas untuk presentasi di depan walikota batu malang minggu depan, yang masih belum saja menemukan kata kuncinya...., sepertinya pencaharian ini harus saya lontarkan sehabis sholat jumat nanti... di alinea pertama setelah saya bertasbih kepada-Nya... siapa tahu saja "opening: nya ketemu... dan saya bisa memberikan presentasi yang memuaskan.. kita lihat saja nanti.

... salam, taufan 9..

IN DREAM

Malam .... dari bintang yang kutidurkan
Dari bulan yang kuselimutkan...
Aku berdiri bersama kesendirian 
Yang terhempas di kolong-kolong jiwa.....
Di desir pintu mimpi untuk meraihmu


...taufan 9...

JINGGA MAHATAHTA SANG PECINTA

Jingga.... adalah jiwa
Mengendap....perlahan.... muncul dan sembunyi
Seperti satu frase cerita hari
Tentang begitu pelangi-nya
Apa yang dinamakan perasaan

Tidak sebentar kebimbangan itu hadir
Di tubuh dan dipersimpangan beratus nadi...
Kemana harusnya kekosongan ini menemukan sandarannya ?
Pada sebuah bibir kecil manis penuh luka ....
Atau pada desah nafas getir dari sang pencinta ?

Jingga adalah....... 
kegairahan hidup yang satu
Tidak berawal....tidak berakhir
Dia adalah keindahan yang datang dengan tiba-tiba...
Semarak dari bintang-bintang semesta
Pucuk – pucuk mahatahta dari kerajaan mimpi para dewa

Mendekapnya untuk tidak lagi berlari....
Melindunginya untuk tidak lagi tersakiti...
Adalah hal yang pasti.....

Karena saat ini...
tubuhku sudah bukan lagi tubuhku
Jiwaku sudah bukan lagi jiwaku

Jingga....Jingga...Jingga
Disitu hanya ada dirimu...

..suksma.. ibu dari langit dan semesta. anakku, seorang istri yang berkalungkan surban...., di mahatahta kerajaanku..

JIWA-JIWA HIDUPKU

Rumah Kita,Sabtu April 4 2009, 3:55 am
.. menulis disamping anakku : langit, semesta dan istriku suksma yang tertidur lelap…

Istriku dan Anakku, 
satu hari lagi papa harus balik kembali bekerja, kembali bergelut dengan segala tantangan kehidupan yang papa harus tundukkan demi sebuah cita-cita yang papa sering bisikkan dalam lelapnya kalian tertidur .. “ Istriku, maafkan diri ini kalau terlalu sering mengecewakanmu, doakan agar setiap nafas ini mampu mempersembahkan yang terbaik untuk kesejukan di hatimu, Anakku, maafkan papa yang harus pergi lagi dan membiarkan kalian bermain sendiri, tapi percayalah, perginya papa adalah pilihan yang papa harus lakukan untuk masa depan kalian..”

Istriku dan Anakku,
Tidak mudah bagi papa untuk hidup dalam sendiri dan berjauhan dengan kalian, membiarkan rasa rindu papa terpasung oleh jarak, membiarkan indera ini hanya mampu mendekap kalian dalam maya, ini adalah sebuah pilihan hidup, dan papa butuh butuh dukungan dari kalian.

Istriku dan Anakku,
Yang paling sering papa rasakan adalah semakin besar rasanya energi dalam diri ini bangkit untuk menjawab segala cobaan dalam hidup disaat papa teringat betapa berbinarnya cahaya mata kalian di setiap saat menyambut papa sepulang dari bekerja, binar mata yang mampu menggali semangat dalam dada untuk tetap menyala dan memupus semua keraguan dan merubahnya menjadi sebuah keyakinan, kalau hidup papa… adalah kalian.

Papa sadar hingga saat ini belumlah mampu untuk membuat kebahagiaan ini berada dalam orbitnya, papa sadar kalau masih banyak harapan yang harus diwujudkan, dan papa sadar kalau papa terlalu sering “meninggalkan” kalian, maafkan papa untuk itu ya… maafkan.

Istriku dan Anakku,
Adzan subuh membahana membelah fajar pagi ini , semakin saja membuat hati ini terhenyak akan segala kenikmatan Ilahi yang diberikan kepada kita, tidak pernah terbayangkan bukan kalau di bulan ini kita diberikan amanah sebuah kendaraan, yang insyallah akan menjadi modal awal usaha kita, jaga baik-baik ya amanah itu, itu adalah sebuah keajaiban yang papa yakin adalah awal dari keajaiban lainnya, amien.

Istriku dan Anakku,
Entah apa yang bakal terjadi ya di tahun-tahun mendatang, pasang surut kehidupan harus mampu kita hadapi dengan optimisme, melihat kesengsaraan dan kepedihan dari banyak orang di sekeliling kita, sepertinya mengingatkan diri kita bahwa betapa beruntungnya kita saat ini, Istriku dan Anakku, kita harus tetap rendah hati, kita harus tetap empathy, dan kita harus tetap tahu diri.. , sujud dan bersyukur untuk ini semua ya sayang.

Istriku dan Anakku,
Jangan pernah merasa papa jauh ya….. papa selalu ada dan akan selalu berfikir untuk kalian, kejenuhan ataupun kebosanan yang mungkin saja terjadi dalam kesaharian papa, seperti langsung sirna disaat papa melihat foto kalian di laptop ini, betapa indahnya, betapa terharunya … papa ingin sekali mendekap kalian dan tiada ingin untuk melepasnya.

Istriku dan Anakku,
Jaga baik-baik rumah ya, langit jangan lupa belajar dan terus mengaji, bangga rasanya mendengar langit begitu cepat hingga ke “ iqra 2”, adik semesta harus hormat sama mas langit ya, dan temenin bunda disaat mas langit sekolah, papa janji kalau semuanya patuh dan bikin senang bunda, kita akan naik peswat lagi dan terbang melintas gunung-gunung … kita akan lihat kebun binatang lagi, kita akan lihat pantai dan berenang sepuasnya, mau?... harus rajin belajar, janji ya?, dan doakan papa ya biar rejeki yang berkah selalu diberikan Allah Swt kepada kita.

Istriku dan Anakku,
Sampai disini dulu surat papa, mencintai dan memiliki kalian adalah cerminan kehidupan di setiap detik tarikan nafas ini … 

Peluk sayang,
Papa kalian, Taufan Rahmadi 9

( untuk Suksma Kurnia Pari – Langit Maadjid Asy Syahidu – dan Semesta Kalbu Saladin, jiwa-jiwa yang menghidupkan perjuanganku )

HIDUP MEMANG TIDAK SEMPURNA

hidup memang tidak sempurna, 
semua orang tahu itu, dan saya yakin anda pun tahu itu
cuman yang jadi permasalahan, kita sering terlalu naif untuk
menuntut diri kita atau yang ada di sekeliling kita memiliki nilai "sempurna" itu
yang berunjung pada sebuah ambisi yang terkadang "dipaksakan"

saya oleh banyak teman sering dijuluki "mr. perfect", dan saya hingga saat ini
tidak mengerti kenapa mendapat predikat seperti itu, padahal menurut saya
apa yang saya lakukan sangat "komprimistis" terhadap keadaan
flexibel dan kooperatif apabila menemukan titik kesulitan 
dan ketika sudah "deadlock", saya akan lebih memilih pada sebuah
"kemenangan" untuk bersama.

mmmh, terlalu ideal mungkin ya?
tapi itulah saya.

satu bulan menjelang pergantian tahun ke 2010
pergerakan bisnis kreatif yang saya tekuni menuntut lebih banyak perhatian
dan supervisi diberbagai sektor produksi dan management manpowernya
meski dari segi revenue masih tergolong lebih dari cukup.

beberapa agenda dalam kertas mimpi masih dalam progress untuk mencapainya
kekuatan harus terus saya bangun dalam benak anak-anak kreatif di perusahaan ini
bahwa pencapaian prestasi tidak boleh berhenti.
network dan corporasi antar badan usaha harus ditingkatkan interaksinya
sehingga penetrasi bisa terasa dalam pencapaian visi bersama
sebuah "conspiracy creative corporation" yang melintas nusantara dan dunia

sesuatu yang besar selalu dimulai dari sebuah kekuatan visi
saya akan terus menapak dalam membuatnya terwujud
dan hingga suatu saat... saya bisa memiliki
sedikit "kesempurnaan" semesta
seperti foto yang saya pilih dalm notes ini

hidup memang tidak sempurna kawan,
tapi tidak ada salahnya kita terus untuk mengejarnya

selamat bekerja, selamat berqurban

untuk semesta dan kesempurnaannya

Taufan 9

DISAAT MELIHAT MEREKA LELAP TERTIDUR

Rumah Kita,Sabtu April 4 2009, 3:55 am
.. menulis disamping anakku : langit, semesta dan istriku suksma yang tertidur lelap…

Istriku dan Anakku, 
satu hari lagi papa harus balik kembali bekerja, kembali bergelut dengan segala tantangan kehidupan yang papa harus tundukkan demi sebuah cita-cita yang papa sering bisikkan dalam lelapnya kalian tertidur .. “ Istriku, maafkan diri ini kalau terlalu sering mengecewakanmu, doakan agar setiap nafas ini mampu mempersembahkan yang terbaik untuk kesejukan di hatimu, Anakku, maafkan papa yang harus pergi lagi dan membiarkan kalian bermain sendiri, tapi percayalah, perginya papa adalah pilihan yang papa harus lakukan untuk masa depan kalian..”

Istriku dan Anakku,
Tidak mudah bagi papa untuk hidup dalam sendiri dan berjauhan dengan kalian, membiarkan rasa rindu papa terpasung oleh jarak, membiarkan indera ini hanya mampu mendekap kalian dalam maya,  ini adalah sebuah pilihan hidup, dan papa butuh butuh dukungan dari kalian.

Istriku dan Anakku,
Yang paling sering papa rasakan adalah semakin besar rasanya energi dalam diri ini bangkit untuk  menjawab segala cobaan dalam hidup disaat papa teringat betapa berbinarnya cahaya mata kalian di setiap saat menyambut papa sepulang dari bekerja, binar mata yang mampu menggali semangat dalam dada untuk tetap menyala dan memupus semua keraguan dan merubahnya menjadi sebuah keyakinan, kalau hidup papa… adalah kalian.

Papa sadar hingga saat ini belumlah mampu untuk membuat kebahagiaan ini berada dalam orbitnya, papa sadar kalau masih banyak harapan yang harus diwujudkan, dan papa sadar kalau papa terlalu sering “meninggalkan” kalian, maafkan papa untuk itu ya… maafkan.

Istriku dan Anakku,
Adzan subuh membahana membelah fajar pagi ini , semakin saja membuat hati ini terhenyak akan segala kenikmatan Ilahi yang diberikan kepada kita,  tidak pernah terbayangkan bukan kalau di bulan ini kita diberikan amanah sebuah kendaraan, yang insyallah akan menjadi modal awal usaha kita, jaga baik-baik ya amanah itu, itu adalah sebuah keajaiban yang papa yakin adalah awal dari keajaiban lainnya, amien.

Istriku dan Anakku,
Entah apa yang bakal terjadi ya di tahun-tahun mendatang, pasang surut kehidupan harus mampu kita hadapi dengan optimisme, melihat kesengsaraan dan kepedihan dari banyak orang di sekeliling kita, sepertinya mengingatkan diri kita bahwa betapa beruntungnya kita saat ini, Istriku dan Anakku,  kita harus tetap rendah hati, kita harus tetap empathy, dan kita harus tetap tahu diri.. , sujud dan bersyukur untuk ini semua ya sayang.

Istriku dan Anakku,
Jangan pernah merasa papa jauh ya….. papa selalu ada dan akan selalu berfikir untuk kalian, kejenuhan ataupun kebosanan yang mungkin saja terjadi dalam kesaharian papa, seperti langsung sirna disaat papa melihat foto kalian di laptop ini, betapa indahnya, betapa terharunya … papa ingin sekali mendekap kalian dan tiada ingin untuk melepasnya.

Istriku dan Anakku,
Jaga baik-baik rumah ya, langit jangan lupa belajar dan terus mengaji, bangga rasanya mendengar langit begitu cepat hingga ke “ iqra 2”, adik semesta harus hormat sama mas langit ya, dan temenin bunda disaat mas langit sekolah, papa janji kalau semuanya patuh dan bikin senang bunda, kita akan naik peswat lagi dan terbang melintas gunung-gunung … kita akan lihat kebun binatang lagi, kita akan lihat pantai dan berenang sepuasnya, mau?... harus rajin belajar, janji ya?, dan doakan papa ya biar rejeki yang berkah selalu diberikan Allah Swt kepada kita.

Istriku dan Anakku,
Sampai disini dulu surat papa, mencintai dan memiliki kalian adalah cerminan kehidupan di setiap detik tarikan nafas ini … 

Peluk sayang,
Papa kalian, Taufan Rahmadi 9
( untuk Suksma Kurnia Pari – Langit Maadjid Asy Syahidu – dan Semesta Kalbu Saladin, jiwa-jiwa yang menghidupkan perjuanganku  )

PRASASTI JAKARTA - PRASASTI GENERASI

8 maret 2010
kamar satelite no 9 denpasar ....

perjalanan memiliki perwakilan kantor dijakarta ini tidak mudah ....

itu adalah kesan yang bisa saya rasakan di hampir 3 bulan mempersiapkan ini semua, tidak terbayang bagaimana kami dengan keterbatasan dan halangan yang ada mencoba untuk tetap meneguhkan hati, bahwa perwakilan di jakarta ini adalah sangat penting dan bernilai strategis bagi pengembangan bisnis kreatif ini.

saya pada awalnya menargetkan di tahun 2012 baru akan mendapatkan kepercayaan ini, namun Allah SWT melalui tangan seorang eddy prabowo, robby christianto,bapak haesi dan mbak neny artiana telah mempermudah ini semua, sehingga terwujud dua tahun lebih awal dari rencana.

dalam perjalanan mewujudkan ini saya menyadari sekali mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang biasa untuk berkantor di ibukota, tapi bagi saya lebih dari sekedar itu, ini adalah sebuah proses besar menuju sebuah cita-cita besar saya ..... memenuhi indonesia dengan generasi kreatif ..... yang tidak lagi bingung harus bekerja apa setelah selesai kuliah ... yang tidak lagi menjadi generasi yang apatis terhadap tantangan zaman .... tapi generasi yang penuh dengan ide dan talenta - talenta yang menakjubkan ....menciptakan ladang usahanya sendiri... yang pada akhirnya membuat indonesia menjadi lebih hidup dengan karya ...

saya memang masih kecil dan masih harus banyak berproses untuk meraih cita-cita itu .... tapi saya yakin ini adalah coretan kecil di kertas mimpi yang mampu menjadi awal untuk mewujudkannya .... insyallah.

siang ini saya akan berangkat ke jakarta, lebih kurang 3 bulan saya akan "bergerilya" untuk bertemu teman-teman dan relasi -relasi guna memperkenalkan profile usaha kami, dengan 2 prajurit andalan saya .... seorang joshua dan seorang panji sasmita .....mereka adalah panah-panah saya di dalam memburu target -target kerja ini ...2 prajurit yang lahir dari "kawah candradimuka" yang bernama "ujungpintu"... saya yakinkan kepada mereka ... bahwa kita berada di garis depan "kurusetra" yang sesungguhnya....

notes ini saya tulis sebagai sebuah "prasasti" tentang sebuah perjuangan dalam menggapai sebuah mimpi, manusia harus berani untuk menyakinkan dirinya bahwa dia bisa mewujudkan apa saja dari mimpi-mimpinya untuk menjadi sebuah kenyataan asal dengan
satu syarat .... KESUNGGUHAN DAN KETEKUNAN .... semoga ALLAH SWT selalu memberi saya kemudahan untuk tetap seperti itu.

kawan, 2 tahun saya memiliki target untuk menjadikan perwakilan di jakarta menjadi established, sebuah mercusuar dari berpendarnya cahaya guna memandu ide di dunia
kreatif di negeri ini ... dan itu saya katakan sekali lagi TIDAK MUDAH ...

sampai jumpa kawan, 2 tahun lagi notes ini akan membuktikan dengan sendirinya apa yang bakal terjadi .... sebuah PRASASTI JAKARTA - PRASASTI GENERASI ...

hormat saya,

untuk ide dan kehidupan..

taufan rahmadi sembilan
manusia event... 2 tahun tunggu saya, untuk sebuah dedikasi demi generasi.... salam, taufan 9

MALAM INI AKU MENULIS INDONESIA

MALAM INI, AKU  MENULIS indonesia .


menulis ini membutuhkan sebuah jiwa besar,
menulis ini membutuhkan kerelaan untuk melepaskan,
menulis ini membutuhkan sebuah keberanian,
menulis ini harus bebas dari keraguan.

malam ini, aku menulis indonesia

Indonesia sepatutnya berdarah pahlawan
Indonesia sepatutnya adalah toleransi
Indonesia sepatutnya adalah tata krama
Indonesia sepatutnya adalah semangat kehidupan


malam ini, aku  menulis indonesia

Indonesia, besar dalam slogan
Indonesia, dicengkram nafsu kekuasaan
Indonesia, berjalan dalam kerapuhan
Indonesia, dipenuhi wajah kepamrihan

aku malu, malu

malam ini, aku  menulis indonesia

gelap ... bencana alam..
fitnah .... mencekam
senjata .... pembunuhan
caleg ... rumah sakit jiwa
manusia .... koruptor

aku berdosa, berdosa

Bendera itu Sangsaka.... apa masih ada artinya
tubuh patriot tertembus bedil belanda ... apa itu dilupakan saja
jamrud khatulistiwa... masihkah itu milik kita
Lalu Pancasila .... sesakti apakah dia 

menulis indonesia... menulis indonesia

rupanya cukup dengan huruf kecil saja
dengan tanda titik BESAR dibelakangnya
karena sudah tidak ada lagi  yang perlu dilanjutkan
apalagi diperjuangkan

lalu,
malam ini, menulis indonesia .......
antara bingung dan tidak tahu mulai darimana ?

( puisi ini ditulis diantara prihatinnya akan suasana indonesia pasca pemilu saat ini )

KOSONG ( AKU KAH DOSA )

kosong,
aku terlelap letih
berselimut jelaga gelap
menyesak nafasku 
dikebiri peluh sepi yang membunuh

senda yang tampil
gurau yang membahana
kerap terbungkam dinding gelap

"akukah dosa ? " gumamku

kosong,
aku diam ... membiarkan diri
berdiri di sela pengalihan
hidup harus terus berjalan
bukan saja untuk aku ....
tapi untuk kita ....

jika begitu ....
aku kah dosa ? "

lebih memilih apa kata Tuhan dibanding kata Orang