Minggu, 14 Juli 2013

MANUSIA DAN RAMADHAN

" kalau semesta punya duit  Rp. 500.000, apa yang akan semesta lakukan ? " tanya saya kepada anak ke-2 saya yang baru naik klas 2 SD tahun ini,  diatas kendaraan menuju pasar johar, tempat kami biasa berbelanja untuk kebutuhan warung ayam bakar taliwang kami di semarang bersama istri saya, suksma.


" kalo adek ( biasa semesta memanggil sebutan dirinya) punya duit Rp. 500.000, ya adek pasti bagi to, 100 ribu ke mas langit, 100 ribu ke papa, 100 ribu ke bunda, 100 ribu adik tabung ".



" Lha terus sisanya yang 100 ribu adek bawa kemana ? " tanya saya lagi. " Mmmmmmh, 100 ribu lagi adek kasih Masjid ", jawabnya polos.



percakapan diatas mungkin saja adalah sebuah percakapan sederhana bagi para pembaca, tapi bagi saya  disaat seusia Semesta  pasti tidak akan terpikir akan menjawab seperti itu, paling saya menjawabnya dengan kalimat, " aku akan beli mainan ".


Ramadhan adalah bulan keberkahan, bulan dimana segala " bonus " datang langsung dari Allah SWT, bulan dimana kita diingatkan untuk berbagi kepada sesama, dan bulan dimana kita dilatih untuk menundukkan musuh terbesar kita, yaitu hawa nafsu kita sendiri.

Ilustrasi percakapan dari Semesta diatas menyadarkan saya bahwa anak sekecil itu sudah memiliki logika " berbagi " yang cukup cerdas, keluguan anak kecil tidak jarang memberikan contoh kepada kita para orang tua, bahwa nilai-nilai luhur justru hadir dari kesederhanaan pola pikir, ketulusan niat, tanpa ada maksud tersembunyi, kalau sudah niatnya untuk kebaikan langsung lakukan, jangan ragu, Allah SWT pasti bersama kita.

Manusia hidup di dunia ini tidak serta merta menjadikan dia adalah manusia unggulan, manusia sukses, ada proses menuju kearah itu, salah satunya adalah kekuatan dia di dalam menundukkan dentuman cobaan hidup yang diberikan Allah SWT yang tiada henti menerpa keseharian hidupnya.

Kesusahan yang terjadi tidak jarang menjadikan manusia berada dalam titik nadirnya untuk mampu mendengar bahasa nuraninya, insting predator untuk membunuh lawannya kerap lebih dominan menguasai otak bawah sadarnya di dalam  mengambil keputusan.

Ramadhan hadir salah satunya untuk mengingatkan manusia untuk tidak menjadi "predator" bagi sesamanya, mengingatkan manusia untuk kembali kepada jati dirinya sebagai Hamba Tuhan, menggarap dunia ini dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan-Nya, melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan-keputusan penting dalam hidupnya, disaat jati diri manusia itu bertemu frekwensi Ilahi, disitulah bahasa nurani mampu terdengar oleh jiwa dan menggerakkan segala panca indera tubuh manusia untuk melakukan hal-hal yang tidak hanya memuaskan ego diri nya semata, melainkan melakukan hal-hal yang berguna bagi makhluk Tuhan lainnya.

Satu Bulan Ramadhan, Allah SWT benar-benar memberikan kesempatan bagi kita untuk benar-benar kembali pada hakekat kita sebagai manusia, hakekat mengapa kita diciptakan, sehingga kita mampu  mendengar dengan jernih bahasa nurani kita dengan tanpa prasangka, Allah SWT itu selalu dekat dengan hambanya, bahkan jauh lebih dekat dari urat lehernya sekalipun, pertanyaannya, seberapa kuat ikhtiar kita untuk mencoba terus dekat dalam frekwensi-Nya. Bismillah.

Taufan Rahmadi














Jumat, 12 Juli 2013

Gwyneth Paltrow Menikmati Liburan di Pantai Pink Lombok

Kita tidak pernah tahu kalau ternyata pada bulan mei kemarin, Gwyneth Paltrow, bintang hollywood terkenal yang sukses menjadi artis pendukung pada film Iron Man itu menikmati keindahan pantai pink di lombok bersama anak-anaknya, apple and moses , dalam rangkaian wisata nya ke pulau komodo.

Lombok itu memang indah, dan mungkin tanpa kita sadari kerap menjadi destinasi utama dari banyak selebritis dunia untuk berkunjung secara "diam-diam ".

Keanekaragaman budaya dan keindahan alam yang masih asli menjadikan lombok adalah tempat wisata yang tepat untuk " menghilang " sejenak dari segala kejenuhan kota-kota besar.






foto - foto diatas merupakan foto -foto yang diambil dari situs pribadi gwyneth paltrow  www.goop.com , mulai dari pulau komodo, pulau rica dan pantai pink di lombok.

Lombok dan pariwisatanya harus terus kita kembangkan dan kita jaga kelestariannya, dan itu tidak bisa dari pemerintah saja . tapi dari kita semua masyarakat lombok.

semangat terus pariwisata lombok

salam

Taufan Rahmadi


Sabtu, 06 Juli 2013

FOTO - FOTO EXCLUSIVE PARADE BUDAYA JATENG 2013













JAWA TENGAH " ... malam 5 Juli 2013 tumpah ruah dengan aneka ragam budayanya di sepanjang jalan pahlawan semarang, dedikasi masyarakat jateng di dalam melestarikan seni budayanya patut diacungi jempol. 

dalam parade ini setiap kabupaten berlomba-lomba menampilkan seni budaya andalannya, masyarakat tumpah ruah memenuhi sepanjang jalur parade.foto - foto merupakan koleksi Taufan Rahmadi Ideamaker, diambil di sela-sela menunaikan ikhtiar di dunia kreatif dan entrepreneur

maju terus Jateng, maju terus pariwisata indonesia

salam

Taufan Rahmadi

Senin, 01 Juli 2013

ANAK TIDAK MENDAPAT SEKOLAH FAVORIT, ADAKAH KIAMAT ?



Anak Indonesia adalah pilar kekuatan bangsa, disaat anak-anak itu dibesarkan dalam lingkungan yang salah, dan mengikuti pergaulan yang keliru, maka dapat dipastikan pilar-pilar bangsa itu tidak lagi bisa menjadi harapan, malah cenderung menjadi rapuh dan tidak memiliki daya tahan sama sekali.

Sebagian besar orang tua saat ini tengah " bersaing " dengan para orang tua lainnya untuk mencari sekolah, lembaga pendidikan yg terbaik bagi anaknya, bahkan ada yg  rela mengeluarkan dana yg tidak sedikit untuk mendapatkan satu kursi disekolah yg terbaik. Tidak ada yg salah untuk usaha itu, karena pd dasarnya setiap orang tua pasti ingin yg terbaik buat anaknya.

Ironisnya, di beberapa berita harian surat kabar bahkan ditayangkan di televisi, bahwa ternyata banyak anak-anak sekolah yg berprestasi, peraih nilai tertinggi, pelajar-pelajar cerdas yg mampu melakukan banyak inovasi justru lahir dari sekolah-sekolah miskin, sekolah bukan favorit, dengan latar belakang orang tua yg pas-pas an bahkan tergolong keluarga miskin.

Pertanyaannya kemudian ? Apa sbnrnya yang bisa menjamin lahirnya generasi cerdas, sebuah sekolah yg serba lengkap fasilitasnya ternyata tdk menjamin itu.

Keterbatasan yg ada di sekeliling kehidupan manusia  seringkali menjadikan manusia itu memiliki daya juang hidup  yang luarbiasa dari kebanyakan manusia lainnya.

Dunia pendidikan Indonesia harus berani mengkoreksi dirinya.

Mahalnya biaya pendidikan saat ini adalah " pengkhianatan " dari tujuan kenapa negara ini dimerdekakan.

Anak kita harus disadarkan bahwa kesempatan mereka belajar saat ini tdk boleh disiasiakan, ada begitu banyak anak seusia mereka yg tdk beruntung mendptkan kesempatan belajar yg layak.

Menjadi " Seseorang " bukan ditentukan oleh dimana dia bersekolah, sekolah favorit atau bukan, tetapi ditentukan oleh bagaimana dia mampu memberi " warna " bagi sekolah itu dngan prestasi terbaiknya.

Selamat berjuang, taufan rahmadi