Senin, 01 Juli 2013

ANAK TIDAK MENDAPAT SEKOLAH FAVORIT, ADAKAH KIAMAT ?



Anak Indonesia adalah pilar kekuatan bangsa, disaat anak-anak itu dibesarkan dalam lingkungan yang salah, dan mengikuti pergaulan yang keliru, maka dapat dipastikan pilar-pilar bangsa itu tidak lagi bisa menjadi harapan, malah cenderung menjadi rapuh dan tidak memiliki daya tahan sama sekali.

Sebagian besar orang tua saat ini tengah " bersaing " dengan para orang tua lainnya untuk mencari sekolah, lembaga pendidikan yg terbaik bagi anaknya, bahkan ada yg  rela mengeluarkan dana yg tidak sedikit untuk mendapatkan satu kursi disekolah yg terbaik. Tidak ada yg salah untuk usaha itu, karena pd dasarnya setiap orang tua pasti ingin yg terbaik buat anaknya.

Ironisnya, di beberapa berita harian surat kabar bahkan ditayangkan di televisi, bahwa ternyata banyak anak-anak sekolah yg berprestasi, peraih nilai tertinggi, pelajar-pelajar cerdas yg mampu melakukan banyak inovasi justru lahir dari sekolah-sekolah miskin, sekolah bukan favorit, dengan latar belakang orang tua yg pas-pas an bahkan tergolong keluarga miskin.

Pertanyaannya kemudian ? Apa sbnrnya yang bisa menjamin lahirnya generasi cerdas, sebuah sekolah yg serba lengkap fasilitasnya ternyata tdk menjamin itu.

Keterbatasan yg ada di sekeliling kehidupan manusia  seringkali menjadikan manusia itu memiliki daya juang hidup  yang luarbiasa dari kebanyakan manusia lainnya.

Dunia pendidikan Indonesia harus berani mengkoreksi dirinya.

Mahalnya biaya pendidikan saat ini adalah " pengkhianatan " dari tujuan kenapa negara ini dimerdekakan.

Anak kita harus disadarkan bahwa kesempatan mereka belajar saat ini tdk boleh disiasiakan, ada begitu banyak anak seusia mereka yg tdk beruntung mendptkan kesempatan belajar yg layak.

Menjadi " Seseorang " bukan ditentukan oleh dimana dia bersekolah, sekolah favorit atau bukan, tetapi ditentukan oleh bagaimana dia mampu memberi " warna " bagi sekolah itu dngan prestasi terbaiknya.

Selamat berjuang, taufan rahmadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar