Rabu, 30 April 2014

BAGAIMANA MENJADIKAN NTB TIDAK SEKEDAR " DAERAH '' TETAPI JUGA SEBAGAI " DAERAH TUJUAN ?

saya yakin anda akan sedikit mengernyitkan dahi disaat membaca judul tulisan saya diatas, tidak sekedar " daerah " melainkan " daerah tujuan ", apa makna yang tersirat ?.

sederhananya begini, kalau suatu daerah sudah menjadi " daerah tujuan " itu artinya daerah tersebut memiliki kesan, memiliki nilai lebih dimata publik, daerah itu tidak sekedar nama diatas peta melainkan daerah yang penuh dengan potensi dan keragaman keunikan yang membuat publik selalu berulang datang dan berkembang menjadi daerah yang memenuhi segala aspek kebutuhan masyarakat, baik itu aspek bisnis investasi ataupun pariwisata.

lalu bagaimana dengan NTB, adakah propinsi ini sudah memiliki banyak " daerah " yang menjelma atau naik tingkatannya menjadi sebuah " daerah tujuan " ?

sebelum membahas itu, ada baiknya kita mengetahui dulu variabel apa saja yang menyebabkan sebuah "daerah" telah berkembang menjadi "daerah tujuan" :

1. Persepsi, persepsi yang muncul dalam benak pikiran publik terhadap suatu daerah adalah esensi penting di dalam mengidentikkan daerah tersebut memiliki value akan sesuatu, disaat persepsi itu sama dengan kenyataannya, maka daerah itu adalah sebuah daerah tujuan.

2. Informasi, informasi yang banyak akan suatu daerah akan semakin menguatkan citra daerah tersebut akan sesuatu, konsep pengelolaan informasi yang tepat dan berkesinambungan akan sangat menentukkan kearah mana identitas daerah itu akan dibawa.

Mengacu pada dua poin diatas lalu bagaimana kondisi NTB saat ini di dalam aspek bisnis investasi, apakah NTB sudah bisa dikatagorikan sebagai daerah tujuan Investasi yang menguntungkan ?, apakah sebenarnya persepsi para investor terhadap NTB ?, seberapa banyak informasi tentang potensi investasi di NTB yang bisa dengan mudah di akses lalu memberikan penjelasan dan keyakinan kepada investor untuk merasa aman menanamkan modalnya di NTB ?, jika ada persepsi negatif yang timbul di benak para investor maka perlu segera dilakukan langkah - langkah komunikasi dan sosialisasi untuk merubah persepsi itu. Jangan biarkan persepsi negatif mengendap lama karena akan cenderung membawa persepsi pada sebuah citra tertentu yang tidak baik bagi daerah.

Dalam dunia investasi yang paling utama adalah keamanan berinvestasi, persepsi tidak amannya suatu daerah yang rawan akan kerusuhan dan konflik horizontal sangat berdampak tidak bagus bagi citra suatu daerah, dan memulihkannya membutuhkan waktu yang lama , hal seperti ini tidak boleh terjadi di NTB.  

Hal ini juga berlaku bagi dunia Pariwisata NTB, misalnya kasus - kasus perampokan dan kemalingan yang terjadi menimpa wisatawan di suatu daerah obyek wisata yang kemudian terekspose dimedia harus diimbangi dengan pemberitaaan sigapnya para aparat menemukan pelakunya dan bagaimana para pejabat daerah turun langsung memberikan perhatian kepada para wisatawan dan memberikan solusi terhadap musibah tersebut. Targetnya adalah Si Wisatawan merasa diperhatikan dan masyarakat dunia melihat dan menyaksikan bahwa ada kesungguhan dari pejabat pemerintah dan masyarakat di dalam menjaga keamanan daerahnya.

Persepsi negatif yang mungkin terjadi dan menetap kuat dalam benak publik karena berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi bukan berarti tidak dapat diubah, pengelolaan informasi yang yang baik akan dapat memunculkan citra positif yang membawa kembali kepercayaan kepada publik bahwa suatu daerah sudah mengalami perubahan di segala sisinya.

Sebut saja bagaimana kasus pengeboman Bali dulu yang menghancurkan perekonomian pariwisata di Bali, namun berkat program " Bali For The World ", Bali kemudian dalam  waktu tidak berapa lama pariwisatanya dan dunia investasinya perlahan menggeliat menuju titik normalnya. " Bali For The World " mampu menghadirkan kepercayaan kembali para wisatawan untuk berwisata di Bali dan para investor untuk menanamkan modalnya di Bali.

NTB dalam hal ini, tidak berharap mengalami kejadian seperti Bali, meskipun dalam perjalanannya NTB pernah mengalami masa gelap pariwisatanya disaat pasca kerusuhan bernuansa SARA sekitar 14 tahun yang lalu, yang juga memporakporandakan dunia pariwisata dan investasi didaerah ini, kita bersepakat hal seperti ini tidak boleh terjadi dimasa-masa yang akan datang. 

NTB harus dibangun dengan nilai-nilai positif dalam kehidupan kemasyarakatannya, nilai-nilai positif ini harus menjadi pondasi didalam setiap pengambilan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. 
Pemerintah NTB selaku pemegang kebijakan harus mampu secara menarik memberikan informasi kepada dunia tentang keunggulan daerahnya, tidak berhenti disitu, pemerintah NTB harus mampu juga menjaga kepercayaan para investor dan wisatawan itu tentang apa yang diinformasikannya ataupun dipromosikannya adalah benar-benar sesuai dengan kenyataan, bahwa NTB memang aman untuk berinvestasi dan nyaman untuk berwisata.

Jika, permasalahan informasi dan pembuktian nyata dilapangan ini tetap mampu dijaga ke arah tujuan positif, maka persepsi negatif apapun akan tidak terjadi lagi dibenak publik dan akan berubah menjadi persepsi positif yang akan memberikan kesan yang luar biasa dan tidak terlupakan, maka pada titik inilah NTB sudah bisa menjadikan dirinya adalah sebenarnya " daerah tujuan " dan bukan hanya sekedar " daerah " klas 2 dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia.

Ayo Semangat Terus Maju NTB

Taufan Rahmadi
Praktisi Pariwisata dan Dunia Kreatif















Kamis, 24 April 2014

TESTIMONI BAIQ ELOK MEGAWATI


Awalnya saya mengikuti Pileg 2014 tidak dengan kenyakinan kemampuan yang kuat. Saya ragu apakah seorang Elok mempunyai modal dan kekuatan untuk berlaga. Tetapi saya tidak ingin hanya dijadikan "sugar" dalam daftar calon legislatif di partai yang saya usung.

Diawali dengan perbincangan di sore hari, saya seperti "ditelanjangi" pikiran dan motivasi saya mengikuti pileg. Saya tidak pernah menyangka perbincangan sore itu adalah titik awal pembentukan Elok yang baru. T9 mampu menyakinkan saya bahwa saya mempunyai modal besar untuk berlaga. Akhirnya dari kenyakinan yang awalnya  kecil terus membesar dan menguat dalam pijakan saya melangkah menjalankan pileg. Sungguh ini sebuah pencapaian kesuksessan awal buat saya.

Strategi yang ditawarkan T9 awalnya terasa aneh dan seperti berlebihan, tetapi belakangan saya bisa merasakan efek positif yang timbul karenanya. Tidak sedikit yang meremehkan atau meragukan saya ikut berlaga. Kebanyakan orang memandang saya sebagai anak kecil yang mendompleng nama besar orang tua. Tetapi T9 mampu mengangkat pribadi saya dan memvisualisasikannya ke masyarakat dengan cepat dan tepat.

Saya memang tidak berhasil duduk di kursi legislatif, tetapi sebagai seorang perempuan muda dan pendatang baru di dunia politik, saya telah mampu menggoncang panggung politik Kota Mataram dengan perolehan suara lebih dari 6000. Sungguh suatu pembuktian yang tidak bisa dianggap remeh.

Tidak ada penyesalan saya dalam menggunakan jasa T9 dalam pendampingan, saya justru bersyukur bisa menjalani proses perjuangan ini dengan benar dan membuahkan hasil yang terbaik.

Elok Megawati