Sabtu, 18 Februari 2012

“ Indonesia : Kesetiaan – Kebenaran dan Bahasa Tuhan “

kalau selalu saja terjadi kesulitan 
kalau selalu saja terjadi kesusahan
kalau selalu saja terjadi kerugian
kalau selalu saja terjadi kehancuran
 
bencana dan malapetaka tiada henti
sadarkah kita bahwa ini adalah teguran?
Dzat yang Maha Tinggi itu memberikan Peringatan-Nya
 
“Wahai manusia!, ketahuilah bahwa kehancuran umat terdahulu adalah karena mereka tidak menegakkan hukum dengan adil.  Jika yang mencuri –berperkara- dari golongan terpandang, mereka biarkan. Namun jika yang mencuri itu orang yang tidak punya, mereka secara tegas menegakkan hukum. 
Demi Allah,  jika Fatimah putri Muhammad –anak beliau sendiri- mencuri, pasti saya potong tangannya.”  (HR. Bukhari)
 
Disaat kekuasaan telah menjadi Tuhan dalam diri
Disaat kesetiaan dicerna dalam butanya hati
Disaat kebenaran tidak lebih tinggi dari kotoran dikaki
Bangsa Ini berada dalam ketelanjangan
Ucapan “ Demi Allah “ telah menjadi mainan
 
Kawan, bukankah kita mengerti ,
 
“Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu diantaramu yang menyebabkan tergelincir kaki(mu) sesudah kokoh tegaknya dan kamu rasakan kemelaratan (didunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan bagimu azab yang besar.” (QS. An-Nahl :94).
 
Indonesia adalah Harapan
Pemimpin adalah contoh dan suri tauladan
Rakyat adalah Bahasa Tuhan
 
Semua sudah jelas, semua sudah ditunjukkan
Adakah kita diam dan membiarkan ?
 
( Taufan Rahmadi, menulisnya sambil menemani Ibunda tercinta membungkus  “ nasi rasul “ untuk acara maulid nabi di kampung besok pagi )
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar