Kamis, 17 Oktober 2013

DICARI : CALEG BERSIH, DICARI : RAKYAT YANG TOLAK " SERANGAN FAJAR "

adakah caleg bersih ? adakah caleg yang berani menjaminkan dirinya kepada masyarakat dan kepada Tuhan bahwa dirinya tidak akan bermain money politik di dalam pemilu legislatif nanti ?

saya yakin 8 dari 10 orang yang membaca artikel ini akan menjawab, " TIDAK ADA ! ", mana ada orang sekarang yang mengejar kekuasaan tidak bermain uang di dalam mewujudkan cita-citanya, mereka rela melakukan apa saja, bahkan menjual apa saja, mungkin termasuk harga dirinya untuk bisa duduk di kursi kekuasaan.

saya, anda dan bahkan kita semua sama - sama menyadari money politic adalah tidak mendidik, cerminan ketidakjujuran, bagaimana mungkin kita bisa percaya kepada seorang caleg yang belum apa-apa sudah melakukan KETIDAKJUJURAN di dalam usaha " pencaleg-an"nya. 

pola pikir instant, serba ingin cepat, menghalalkan segala cara adalah sifat-sifat yang kerap secara jelas dipertontonkan dihadapan kita, politik transaksional adalah budaya yang " wajar " untuk dilakukan guna meraih suara, lalu sebagian orang mengatakan, " terima saja uangnya, jangan pilih orangnya !", pembenarannya dari sisi rakyat adalah rakyat menerima uang itu karena butuh makan, pembenarannya dari sisi caleg adalah karena kalau tidak melakukan itu rakyat tidak akan memilih si caleg.

pola pikir " money politic " ini harus dirubah, money politic menyebabkan bangsa ini seperti sudah tidak memiliki harga diri lagi, caleg yang melakukannya seolah-seolah telah menyamakan harga diri rakyat hanya sebatas nilai uang yang diberikan. Kalau rakyat menerima uang itu, apakah harga diri rakyat begitu mudah untuk dibeli ?,  kalimat yang sering didengungkan " ambil saja uangnya tapi jangan pilih orangnya ", bermakna sungguh bersayap, saya tidak terlalu bersetuju jika hal ini  dianggap pendidikan yang benar untuk rakyat, rakyat memang tidak bisa disalahkan disaat mereka menerima uang  dengan mengatasnamakan kondisi kehidupan mereka yang memang membutuhkan itu, tapi kita tidak bisa juga membiarkan sifat ini menjadi watak di kepala rakyat, ini seperti membiarkan kebodohan dan ketidakjujuran menjadi bagian kewajaran dari kehidupan bangsa ini.

Rakyat harus diajarkan bahwa :  

caleg money politic = caleg tidak terpercaya = caleg berpotensi korupsi 
caleg NO money politic = caleg terpercaya = caleg TIDAK berpotensi korupsi

Mentalitas bangsa ini sudah berada pada titik nadir, krisis kepercayaan berada dimana-mana,  para pemegang kekuasaan di negeri ini tanpa tersadar sudah menjadikan kekuasaan dan materi adalah Tuhannya, ironis disaat kita mengakui " Ketuhanan Yang Maha Esa " sebagai dasar kehidupan kita di dalam berbangsa dan bernegara, bangsa ini boleh saja menderita tapi jangan sampai kehilangan harga diri di mata penciptanya.

Pemilu legislatif 2014 sebentar lagi akan berlangsung, kita harus mengajak masyarakat secara bersama untuk " MELEK " memilih wakilnya, ikut bertanggung jawab atas kehidupan masa depan bangsanya, pilihlah caleg yang benar-benar berkualitas, baik dari segi mental ataupun konsep perjuangannya, Jangan biarkan caleg yang melakukan money politic memenangkan kursi - kursi di dewan perwakilan rakyat, pastikan caleg yang melakukan hal ini TIDAK AKAN DIPILIH apalagi terpilih.

Dicari : Caleg Bersih, seperti judul tulisan saya, mungkin ini seperti mencari sebuah jarum diantara tumpukan jerami, tapi saya yakin sosok caleg seperti itu pasti ada, dan langkah awal mendeteksi itu adalah disaat si caleg berani mengatakan sumpahnya di hadapan masyarakat : 

" Demi Allah saya tidak akan menggunakan money politik di dalam perjuangan meraih suara rakyat, dan Demi Allah saya juga tidak akan melakukan korupsi disaat saya terpilih nanti ".

Siapa Caleg yang berani melakukan ini ? Siapa Rakyat yang berani tidak menerima " serangan fajar " ?, Siapa Caleg dan Siapa Rakyat yang mau turut serta memperbaiki bangsa ini ?

Pilih KEJUJURAN atau KEBOHONGAN, pilih HARGA DIRI atau UANG, saya dan anda mungkin saja berbeda jawaban, berbeda pilihan, tapi TUHAN pasti akan menilai KITA  dengan kacamata kebenaran.

untuk perbaikan bangsa ini,

Taufan Rahmadi













2 komentar:

  1. Mencerahkan tulisan bang Taufan

    BalasHapus
  2. jangan lupa kunjungi blog saya bang: http://ahyarrosi.blogspot.com/ dan http://mellbaonews.blogspot.com/

    BalasHapus