Jumat, 05 Agustus 2011

CERITA T9 DI MINGGU PERTAMA RAMADHAN

Jakarta, 6 Agustus 2011


berapa banyak kesedihan yang harus dikonversikan dengan nilai materi?
berapa banyak kenikmatan yang harus diindentikkan dengan kepalsuan ?
kita manusia seringkali tidak sadar telah bertransformasi menjadi
sosok " zombie ", hidup namun tidak berkehidupan.

puasa sudah memasuki hari ke -6, konsistensi di dalam mempertahankan
kualitas ibadah di bulan suci ini masih dalam grafik yang full
semngat. tarawih masih penuh hingga saf dibelakang, menahan diri dari
semua yang membatalkan puasa tetap terlindungi oleh perisai tebal
keimanan, tahajjud masih giat di lakukan, sebuah pertanyaan akankah
kita mampu mempertahankan ini hingga terus di hari-hari kedepan ?

sebuah komparasi nilai saya coba lakukan, satu hari saya duduk di
daerah miskin  ibukota, daerah padat yang kumuh, bertebaran bau
menyengat yang hinggap di ujung-ujung indera penciuman, dan mata yang
perih oleh debu dan paru-paru yang sesak oleh polusi, serta tubuh ini
yang pori-porinya menahan sengatan panas matahari yang tidak
bersahabat, manusia beragam usia dengan segala kesibukannya, masih ada
senyum, masih ada tawa, masih ada kegairahan yang bisa saya rasakan
dari sorot mata individu disana.

siapa bilang kumuh itu tidak sehat ? mereka bisa mandi dan mencuci di
sungai yang hitam sambil cekikikan tertawa.
siapa bilang miskin itu sedih ? mereka bisa makan nasi keras itu
dengan sepotong tahu dan kecap dengan lahapnya
siapa bilang gubug itu reyot ? padahal dibawah nya berlindung sepasang
suami istri dengan 4 orang anak namun mereka lelap tidurnya.

disini, di daerah miskin ibukota ini, penderitaan yang mereka nikmati
setiap detiknya telah bertransformasi menjadi kebahagiaan yang mereka
syukuri.

lalu, saya membuat komparasi lagi, saya coba lakukan dengan duduk 1
harian di sebuah mall premium di ibukota , yang katanya cerminan
kemakmuran negeri ini, malah ada yang beranggapan, salah satu
barometer maju atau tidaknya sebuah kota cukup dengan menghitung
berapa banyak mall yang didirikan, terasa memang, sejuknya udara,
harumnya parfume, lembutnya musik, cantik dan modisnya mereka yang
lalu lalang, surga kecil dari semua keinginan berusaha untuk
dihadirkan di tempat ini, namun ada satu yang kurang, sulit untuk
menemukan kehidupan dari sorot mata dari setiap sosok yang saya
perhatikan, lebih banyak kegelisahan dan kesedihan, kalaupun ada
senyuman sedikit sekali malah, getaran menemukan ruang hampa. apa saya
saja yang tidak sensitif di dalam menangkap resonansinya ?

banyak yang bilang kenyamanan bisa mengurangi tingkat stress manusia,
namun di mall ini justru saya melihat begitu banyaknya tekanan
kehidupan yang ada di di dada setiap pengunjungnya. kehidupan yang
harusnya penuh warna sepertinya jalan dengan datar saja.
segala nikmat yang diberikan lupa untuk disyukuri, hati dipenuhi oleh
" kehausan " untuk berlomba memiliki segalanya, bukan berlomba untuk
membagi dan memberi bagi sesama. Banyak yang kaya, banyak yang lupa,
jiwa banyak yang tidak tentram dibayangi gelisah, tertawa hanyalah
bait kegetiran dari tangisan yang tertahan, manusia begitu sepi
ditengah kemilau fana dari kemewahan. saya diam dan terus duduk
belajar dari ini semua.

ramadhan akan terus berjalan, kekuatan janji Allah kepada hambanya
untuk mengabulkan segala doa-doa yang dipanjatkan, menaburkan mayapada
ini dengan sejuta hikmah yang menyejukkan, adakah kita begitu bodoh
untuk tidak menyadarinya, tidakkah kita ingin untuk segera bergegas
mengejar ketinggalan di dalam meraih bonus-bonus pahala guna membasuh
diri ini untuk menggapai identitas yang kembali suci secara paripurna
? manakah lebih penting, belanja kemewahan atau berbagi demi sebuah
kehidupan ?

kawan, masih ada 24 hari lagi, masih ada kesempatan untuk
menyempurnakan ibadah kita, penyempurnaan untuk nantinya kita bisa
meraih maknanya, bukan sekedar pada " baju baru " atau segala yang "
baru" yang kita beli, namun kepada seberapa banyak kita mampu berbagi
dan memberi.

subuh sebentar lagi, mari basuh tubuh dengan wudhu, percayalah kawan,
kita akan meraih keajaiban terlebih kemenangan. amien



untuk mimpi " Negeri Kreatif Nusantara 2020 "
hormat saya


TAUFAN RAHMADI
CREATIVE STRATEGY CONSULTANT


www.nusakabali.com - www.ujungpintu.com - www.nusakajakarta.co.id
taufanrahmadi.blogspot.com - taufanrahmadifotografi.blogspot.com


mobile : 0818-036-99900
FB & YM : ujungpintu9@yahoo.com
Twitter : taufan09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar