Senin, 19 Januari 2015

Bagaimana Mengembalikan Kejayaan Pariwisata Indonesia ?


Seorang wartawan dari Inggris tiba-tiba nyeletuk, di Surabaya dan Jakarta sering terjadi pencopetan. Dengan piawai Joop menanggapi, “Anda dengar dari siapa? Jangan percaya informasi yang merusak citra Indonesia seperti itu. Kalau Anda punya waktu, jalan-jalanlah ke Indonesia dan saya siap menjadi guide Anda,” kata Joop     - Joop Ave dalam kenangan -

Pariwisata Indonesia, berbicara tentang hal ini tidak akan pernah ada habisnya. Tidak ada yang menyangsikan kalau negeri ini kaya akan keanekaragaman budayanya, terlebih begitu banyak pilihan tujuan wisata yang tersebar dari Sabang hingga Merauke semakin menguatkan kalau Indonesia adalah benar-benar zamrud khatulistiwa.

Tapi Pariwisata Indonesia tidak bisa lepas dari permasalahan - permasalahan klasik yang membelitnya, beberapa kali pergantian kepemimpinan di negeri ini, masih belum ada satupun menteri pariwisata yang terpilih dan mampu mengganti sosok sang legenda " Joop Ave " yang tidak saja sukses membawa Pariwisata Indonesia mendunia tetapi juga marwah dari pariwisata mampu memberikan citra kuat dan memberikan dampak ekonomi yang luarbiasa bagi masyarakat, saat itu Pariwisata Indonesia berada di zaman keemasannya.

Saat ini masa " Joop Ave " sudah berlalu, tantangan di zaman digital dewasa ini tentunya lebih beragam lagi, hal yang sungguh menarik adalah target kunjungan 20 juta wisatawan yang dicanangkan oleh kementrian pariwisata diera Arif Yahya ini adalah angka yang sangat fantastis, hampir 2x lipat dari pencapaian kunjungan wisatawan ke Indonesia selama ini, dimana dibutuhkan lebih dari sekedar kerja keras  di dalam menyusun sebuah cetak biru strategi promosi yang diikuti dengan agenda pembenahan dan perbaikan mulai dari tingkat pelayanan, regulasi, infrastruktur , ICT , SDM, dan segala aspek pendukung hingga ke daerah-daerah

Tulisan kali ini mencoba mengemukakan sebuah gagasan tentang  apa kira - kira yang perlu untuk ditingkatkan di dalam menjawab tantangan pariwisata  Indonesia di masa depan.

1. Peningkatan Kualitas Riset Pariwisata

Kita sama-sama memahami riset yang bagus akan menghasilkan database yang kuat, database yang kuat adalah pijakan yang tepat pula di dalam menentukan kebijakan-kebijakan di dunia pariwisata, metode riset yang dilakukan diharapkan mampu memberikan gambaran tentang apa yang menjadi Trend pasar pariwisata dunia saat ini dan Bagaimana tingkat kepuasan wisatawan yang datang ke indonesia.

2. Inovasi E-Tourism Indonesia adalah : 

digitalisasi semua proses dan rantai nilai dalam Industri pariwisata Indonesia baik itu dibidang perjalanan, perhotelan, makanan dan kerajinan yang kemudian semua produk tersebut dipromosikan secara terintegrasi satu pintu, one stop tourism promotion service, E-Tourism Indonesia ini diharapkan dapat memaksimalkan efisiensi , efektivitas dan memperluas jangkauan dampak promosi , secara eksternal, system ini mampu membuat pariwisata Indonesia lebih mendunia dan mudah untuk diakses informasinya, secara internal, system ini diharapkan mampu sebagai terobosan tekhnologi yang memudahkan pemerintah pusat dan pemerintah di daerah di dalam bersinergi melaksanakan program-program pariwisata nasional.

3. Peningkatan Kualitas Sadar Wisata

Pembangunan pariwisata dapat dikatakan berhasil  jika di dalam pelaksanaanya tidak saja mampu mendatangkan para wisatawan dari berbagai belahan dunia yang kemudian mensejahterakan masyarakat secara ekonomi tetapi juga menghadirkan kesadaran dihati setiap individu untuk senantiasa menjaga keamanan, Kenyamanan dan kelestarian  daerah tujuan wisata dimana mereka tinggal. Program – program peningkatan sadar wisata selain mengunakan pendekatan-pendekatan klasik, perlu juga sebuah strategi komunikasi publik yang kreatif dan menyentuh di dalam penyampaian-penyampaian pesan tentang prilaku sadar wisata kepada masyarakat .

4. Pembangunan Wisata Syariah
Dibandingkan banyak Negara-negara lain di dunia seperti Malaysia, Thailand, China dan Uni Emirates Arab, Indonesia termasuk telat di dalam melaksanakan program wisata syariah sebagai sebuah diversifikasi produk pariwisata yang mencoba meraih pasar potensial  wisatawan muslim mancanegara, padahal Indonesia sangat kaya akan potensial keindahan alam yang bisa menjadikannya sebagai favorit “ moslem friendly destination “, terlebih hal-hal yang menjadi kriteria wisata syariah, seperti halal food, penunjuk arah kiblat, tempat sholat  sudah merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari yang memang mayoritas penduduknya adalah muslim.


5. Peningkatan Kualitas SDM Pariwisata

permasalahan SDM sangat berkaitan dengan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean 2015 ( MEA ), bagaimana mempersiapkan SDM pariwisata yang mumpumi untuk menjawab iklim persaingan dengan tenaga kerja asing.

SDM pariwisata Indonesia yang unggul harus ditunjang oleh  latar belakang pendidikan yang secara akademis dan praktis siap pakai dan adaptif terhadap permintaan industri pariwisata. SDM pariwisata yang siap pakai terlihat masih sedikit dan belum merata di setiap daerah, institusi-institusi pendidikan pariwisata baik di daerah dan pusat kerap kewalahan di dalam menghasilkan mahasiswanya yang sesuai dengan harapan pasar pariwisata. Belum kemudian permasalahan kualitas “ Guide “ Indonesia yang harus juga ditingkatkan , baik dari segi kemampuan berbahasa asing dan kualitas service yang diberikan kepada wisatawan.

Pariwisata Indonesia harus diakui telah melalui pasang surutnya, peristiwa-peristiwa politik, issue keamanan, bencana alam, kesehatan, SARA,  yang terjadi didalam kurun waktu dua dasarwasa ini mau tidak mau berdampak pula terhadap  keputusan wisatawan mancanegara di dalam memilih Indonesia sebagai daerah yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. Kementrian Pariwisata dalam hal ini tidak bisa berdiri sendiri di dalam mewujudkannya , 20 Juta target kunjungan wisatawan yang dicanangkan harus juga bisa menjadi target bersama masyarakat Indonesia, bukan sekedar target kementrian pariwisata saja, karena kita semua sadar bahwa 20 juta wisatawan yang datang ke Indonesia akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat Indonesia,  “ People Is The Main Power of Tourism Improvement “.

2015, baru saja berjalan, mampukah kita bersama mengembalikan kejayaan pariwisata Indonesia ?, jawabannya sederhana, Jelas MAMPU asal masyarakat Indonesia BERSATU.

Semangat !

Taufan Rahmadi
Pemerhati Pariwisata    

Rabu, 14 Januari 2015

SIAPA ITU PEJUANG PENGUSAHA DAN PENGUSAHA PEJUANG ITU SAAT INI ?


" Saya tadi masuk ke bandung , isinya baner dan spanduk, udah kayak pilpres. Disini ada gambarnya Bayu, Bahlil Lahadia, dan Bagus, ramai sekali, tapi ramainya, ramai KEKELUARGAAN,   ini bedanya HIPMI "

( Jokowi , Presiden RI dalam pembukaan munas HIPMI ke XV Bandung )

Antiklimaks HIPMI, Munas berakhir rusuh dan deadlock hingga waktu yang tidak ditentukan, siapa yang salah ? Siapa yang bertanggung jawab ?

Tidak penting sekarang untuk menyalahkan, tidak penting sekarang utk mencari siapa yang bertanggung jawab, HIPMI harus melakukan otokritiknya, organisasi kader yang telah banyak mencetak pengusaha-pengusaha sukses dan para pemimpin negeri ini untuk pertama kalinya berada di titik nadir perjuangannya, nadir dikarenakan sangat jauh berharap kalau perjuangan ini  mampu membantu  banyak pengusaha kecil utk mampu survive dalam persaingan ekonomi yang ketat ini , munas kali ini tidak lebih dari sebuah pertunjukan dari  perjuangan untuk menunjukka syahwat berkuasa yang begitu kuat menguasai banyak dari  kader hipmi saat ini .. Ironis, memprihatinkan .

Hipmi sudah kehilangan marwahnya, ruhnya sudah bukan lagi pada esensi pengabdian, melainkan ada pada kepentingan , mana itu persahabatan?, mana itu kebersamaan ?, semua pupus disaat berbicara kekuasaan, senang untuk saling menjatuhkan .

Saya tidak tahu harus berbicara apalagi, terkecuali muncul satu pertanyaan kepada mereka yang rusuh di munas sana ... :

" Siapa yang berani mengacungkan tangan tinggi-tinggi lalu berteriak, HIPMI mau Hidup, Hipmi mau hancur, Hipmi mau mati sekalipun, Rakyat tidak peduli, pengusaha tidak peduli,toh kita tidak berbekas utk mereka, lalu untuk apa kita disini saling baku hantam, terkecuali kita berada diatas ego kita masing-masing, dan merasa hebat atas itu semua !

Hipmi saat ini berjuang atas nama dirinya .. Menyedihkan .

Taufan Rahmadi | T9
Mantan Sekum Hipmi NTB

Kamis, 25 Desember 2014

HIDUP BUKAN UNTUK MAPAN ( SEBUAH CATATAN AKHIR TAHUN )

" ... apakah itu kesuksesan? adakah Uang menjadi ukurannya ?, apakah itu penghargaan ? adakah Uang yang menjadi alasan untuk membelinya, apakah itu persahabatan ? adakah Uang yang menjadi alasan untuk mengekalkannya ? ... "

sebentar lagi 2015, seperti di setiap menjelang tahun baru ada banyak pertanyaan yang memenuhi pikiran ini, yang  kemudian membawa segala ingatan kembali muncul tentang apa  dan bagaimana diri ini di 365 hari yang telah berlalu, sudah terwujudkah apa yang kita cita-cita kan ?,  sudah mampukah kita membahagiakan orang-orang yang kita sayangi ? sudah adakah karya yang kita persembahkan untuk masyarakat sekeliling kita terlebih negeri ini ? dan Dosa, seberapa dekat kita pada-Nya untuk memohon ampun atas segala kekeliruan yang mungkin telah kita lakukan ?

Tahun baru, adalah tahun penuh tanda tanya dan sekaligus tahun dengan 1001 jawaban , manusia dihadapkan pada sebuah kenyataan hidup, ada yang membahagiakan, ada yang menyedihkan , seperti gelombang, naik turun adalah bagian dari hukum alam yang harus dinikmati, biarkan hidup ini mengalir, yakin saja dibalik kesulitan ada kemudahan, kita tekun dan terus berjuang, dan kalau kita berada dalam kebahagiaan, janganlah jumawa, karena dibalik itu semua ada Tuhan yang berperan.

Seorang pengusaha sukses pernah ditanya oleh seorang ibu , " saya sudah berusia hampir 40 tahun, kenapa kok saya belum mapan ? usaha yang saya buat gagal terus ? apa sih mapan itu ? "

sang pengusaha sukses itupun menjawab , " Kemapanan itu menurut saya tidak ada bu, justru saya menghindari merasakan itu, karena yang konstan itu adalah perubahan, hidup itu terus bergerak, mapan dan berada di zona nyaman akan membuat kita menjadi pribadi yang rapuh akan perubahan yang mungkin saja tidak menyenangkan, saya lebih baik berfikir tentang terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap rencana-rencana saya untuk masa depan, selain bermanfaat buat meningkatkan kualitas diri dan tentunya juga untuk kebermanfaatan bagi masyarakat luas , dan ibu Jangan pernah berfikir kalau " Life begin at 40 " adalah patokan dimulainya sebuah kemapanan, karena nanti kita terjebak dengan pemahaman, kalau kita tidak "mapan" di usia 40 berarti gagal, ini tidak benar,  yang benar adalah bagaimana kita mampu berbuat selama masa hidup kita dengan berimbang, berimbang antara amalan dunia dan akhiratnya, dan itu tidak mesti dimulai dari usia 40, percayalah rejeki Allah SWT itu tidak mungkin tertukar, kerja saja sebaik-baiknya, lalu Ikhlas kan apa yang bakal terjadi diatas Ikhtiar kita yang maksimal dijalan Allah SWT ".

Hal ini mungkin mudah untuk dibicarakan, tapi sulit untuk dilakukan, tapi itulah apa adanya, itulah kenyataan kehidupan yang kita jalani diatas muka bumi ini, orang gagal itu banyak, orang sukses itu juga banyak, yang jarang adalah orang yang gagal lalu bangkit kembali, tidak putus asa dan yakin bahwa dibalik kegagalan yang dia alami akan ada masa keberhasilan yang akan diberikan Tuhan disaat waktunya tepat dan tentunya lengkap dengan keberkahannya, mengapa lengkap dengan keberkahannya ?, karena apa yang dilakukan bukan untuk mengejar materinya melainkan kebermanfaatannya , seperti juga Thomas Alfa Edison yang menemukan Bola Lampu, dia bertujuan melakukan eksperimen bukan untuk menjual bola lampu tapi bagaimana membuat sesuatu yang bermanfaat buat manusia agar lepas dari kegelapan, begitupula sang legenda Steve Jobs, yang menciptakan Apple bukan untuk menjual komputer, tapi bagaimana menciptakan sesuatu yang bisa memudahkan kerja manusia di masa depan.

Jadi, Hidup itu tidak selamanya bicara tentang materi atau
uang, melainkan bicara tentang perjuangan membangkitkan harapan untuk banyak orang, inilah sumber kebahagiaan dan keberkahan.

Selamat Tahun baru 2015, Mari bersama menjadi bermanfaat ...

Taufan Rahmadi | Semarang | Dec 25th 2015








Senin, 15 Desember 2014

Pernah Dengar Hipmi ?

" Bapak tahu Hipmi ? " ... Hipmi ? Kumpulan petani ya ? ... Ooooo

" Pernah dengar Hipmi ? " .. Nggak mas, nggak pernah ? .. Oooooo

Munas HIPMI sebentar lagi, pertanyaannya siapa kandidat yg bisa dianggap mampu menjawab " Ooooo " dari banyak orang di muka bumi indonesia ini ..

Bisakah HIPMI masa depan menjadi HIPMI yg inklusif ? Dia ada dihati rakyat, tumbuh bersama rakyat, dan membangkitkan militansi rakyat untuk mencintai kader-kadernya, kader-kader hipmi yang memang benar-benar pejuang, bukan berhenti di slogan.

Jujur, Hipmi harus berani melakukan otokritik terhadap kebermanfaatan dirinya di tengah masyarakat, konsistensi mengabdi yang penuh inovasi dan keikhlasan, dan bukan cuman bergemuruh disaat menjelang munas.

" mbak, ayo masuk HIPMI ? "

" Wah mas, nggak lah" .

" Lho kenapa ? "

" Ya , saya takut darah mas "

" Lho apa hubungan HIPMI dgn darah ? "

" Lho bukannya HIPMI itu Himpunan Palang Merah Indonesia mas "

" Ooooooo ..... "

Salam perjuangan,

Taufan Rahmadi | T9

Sabtu, 06 Desember 2014

BELAJAR IKHLAS

Belajar Ikhlas
" Ikhlas mungkin saja akan mengujimu hingga dititik paling nadir dalam hidupmu, Tetapi Ikhlas juga akan memastikanmu berada dalam derajat tertinggi di hadapan sang Penguasa Hidup "
sudah lama tidak menulis semenjak mendapatkan amanah di BPPD NTB, kali ini hasrat menulis itu muncul kembali seiring beberapa pekerjaan yang sudah hampir selesai di supervisi di menjelang akhir tahun ini.
Sahabat, saya banyak belajar dari ibu saya, kalau beliau sering menasehati saya, " Nak, tiada keindahan seindah Ikhlas, ikhlas itu adalah kemurnian , kecerdasan memahami bahwa apa yang tampak tak layak untuk terlalu dipusingkan, kekuatan hidup itu ada pada bersihnya hati yang berserah total pada takdir-Nya.
Saya sadar, Ikhlas lebih gampang untuk diucapkan, dan berat disaat dijalankan, disetiap kali saya dihampiri " sempitnya " hati, disaat itu pula saya mengingatkan diri saya tentang apa yang selalu dipesankan ibu saya tentang spirit Ikhlas ini.
" anakku, hati yang bersih adalah awal dari kita dekat dengan prilaku Ikhlas, hati yang bersih adalah navigasi dari jiwa untuk tetap berada pada sumbu kebenaran, kalaupun dirimu mengalami cobaan hebat, itu tidak akan menyurutkanmu, bahkan menjulangkan dirimu dimata Tuhan. " kembali ibu saya berujar.
Indah sekali hari ini, belajar Ikhlas dari ibu saya, Subhanallah.
Wass. Wr.Wb
Taufan Rahmadi

Kamis, 04 Desember 2014

Belajar dari " Syeikh Muhammad Bin Rasyid Al Maktum " ( Raja Dubai dan PM Uni Emirates Arab ) :

Belajar dari " Syeikh Muhammad Bin Rasyid Al Maktum "
( Raja Dubai dan PM Uni Emirates Arab ) :

Bagaimana Beliau sukses membangun Dubai setelah sempat negeri ini terlilit krisis ekonomi akibat krisis dunia, dari negara yang tadinya tergantung dari Minyak lalu berubah menjadi negara yang 90 persen pendapatannya dari sektor pariwisata ..

Inilah Prinsip beliau dalam membangun Dubai :
1. Peluang itu tidak datang mengetuk rumah kita, tapi kitalah yang harus mencari dan mengejar peluang itu serta memanfaatkannya sebesar2nya bagi rakyat kita.
2. Apa yang terjadi dan terlihat di Dubai saat ini bukanlah obsesi saya, melainkan PERMULAAN AWAL menuju obsesi saya.
3. Allah SWT akan memberi sejuta jalan ketika kita memiliki niat bersih di dalam memakmurkan rakyat dan negeri kita, karena kekayaan Allah tidak ada batasnya.
4. Mengajak seluruh negara arab untuk bersatu dan memberitahukan kepada dunia bahwa negara arab mampu untuk dijadikan contoh dari kemajuan, sebagaimana keberhasilan Dubai saat ini.
5. Banyak Orang berbicara, namun kita adalah BEKERJA, dan kemajuan itu adalah pekerjaan yang tiada hentinya.
6. Dan Perjuangan dalam hidup adalah sangat Istimewa dan Tidak pernah memiliki garis akhir .
( Dari buku otobiografi " Bagaimana Membangun DUBAI " oleh Syaikh Muhammad Bin Rasyid Al Maktum " )
Semoga bermanfaat buat kita semua,
Wass.wr.wb
Taufan Rahmadi

Senin, 22 September 2014

Jadwal Acara Festival Sengigi 2014


Jadwal Acara Festival Senggigi 2014
Kabupaten Lombok Barat - Pantai Kerandangan Senggigi
Kerjasama Pemkab Lobar - Disbudpar Lobar - BPPD NTB
1. Rabu / 24 Sept 
14.30 -18.30 Acara Pembukaan
20.00 - 23.00 Malam Pembukaan Pagelaran Seni Budaya
2. Kamis / 25 Sept
08.00 - 18.00 Panggung gembira dan lomba
( peresean, pameran kerajinan rakyat, pameran bonsai dan pesta
kuliner )
20.00 - 23.00 Malam pagelaran seni budaya
( Gelar " pepaosan " ) , Genggong, Rudat kreasi, selamet lowong, Tari
Kolaborasi Bali - Lombok
3. Jumat / 26 Sept
09.00 - 18.00 Panggung Gembira dan Lomba
(peresean, pameran kerajinan rakyat, pameran bonsai dan pesta
kuliner )
20.00 - 23.00 Malam Pagelaran Seni budaya
( lomba pagelaran busana sasak, sendra tari denda seruni, sikir
saman, Tari dulang pesajik )
4. Sabtu / 27 Sept
09.00 - 18.00 Panggung gembira dan lomba
( balapan ayam sumbawa, tanding begasingan, peresean, pameran
kerajinan rakyat, pameran bonsai dan kuliner )
20.00 - 23.00 Malam Penutupan
( tampilan sang juara lomba dan pembagian hadiah )

Sabtu, 30 Agustus 2014

Beyond Brand

Branding adalah satu topik yang selalu saja menarik untuk dibicarakan di dunia marketing, karena menurut saya branding lebih cenderung merupakan bagian dari the art of marketing, seni dari marketing bukan sekedar tentang sebuah pengetahuan, menciptakan sebuah brand lebih mengutamakan intuisi daripada teori, brand tidak dihasilkan dari banyaknya debat rapat yang dilakukan, melainkan lebih banyak melalui turun kelapangan dan melihat perkembangan pasar.

Brand akan menjadi "berjiwa" dan " Hidup " disaat dia tidak berhenti diatas kertas design, sorotan mata, pembicaraan dari mulut ke mulut, berita di koran-koran,  tapi lebih daripada itu dia mampu merubah mindset dari target brand itu sendiri, yang lebih spektakuler lagi adalah disaat sebuah brand mampu menghadirkan  gaya hidup baru di tengah masyarakat.

jadi branding, dia tidak hanya bicara tentang market share, tetapi juga tentang mind dan heart share.

lalu pertanyaannya, bagaimana membangun sebuah brand hingga mampu mencapai tahapan tertinggi, yaitu memiliki kemampuan menghadirkan sebuah gaya hidup baru di tengah masyarakat ?

1. Rumuskan Visi dan Misi yang kuat dari brand yang akan kita ciptakan, artinya brand yang dibuat mampu mendefinisikan arah dan tujuan yang akan dicapai, baik jangka pendek ataupun jangka panjang.

2. Petakan target pasar yang akan diraih oleh brand yang akan diciptakan, berikan unsur pembeda dengan memberi nilai lebih dibandingkan dengan brand yang sudah ada, lalu tampilkan brand dengan kemampuan memberikan identifikasi yang tepat terhadap peta pasar ataupun value yang membedakan di masyarakat. Dalam menampilkan sebuah brand sangatlah penting untuk mampu beradaptasi terhadap situasi yang ada dalam masyarakat.

3. Menjaga reputasi brand yang  diciptakan adalah tahapan penting yang harus dijaga oleh pemilik brand, jangan sampe over promise apalagi under promise, sekali reputasi brand kita rusak, maka membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat/market terhadap sebuah brand, dan ini tidak saja berdampak kerugian secara material tetapi juga non material yang tidak ternilai besarnya.

Demikian tiga tahapan dasar yang harus dilakukan jika memang ingin menghasilkan brand yang mampu menciptakan image tertentu dan selalu hadir dalam mindset target marketnya. 

Jadi kesimpulannya, Brand yang baik itu tidak sebatas kata-kata indah, tidak sebatas design graphis yang menarik, tidak sebatas kemasan yang mewah ataupun unik, melainkan dia hadir sebagai sebuah impresi yang benar dan melekat kuat  di benak target marketnya, inilah yang dinamakan beyond brand.

semoga bermanfaat

Taufan Rahmadi








Rabu, 20 Agustus 2014

The West Nusa Tenggara Tourism Board’s Successful Table Top


The West Nusa Tenggara Tourism Board’s Successful Table Top
Venturing in 3 major cities, the Table Top event of the West Nusa Tenggara Tourism Promotion Board (BPPD NTB) gathered enthusiastic crowd of buyers.
The sales ventures of BPPD NTB in three major cities (Jakarta-Bandung-Surabaya) to market Lombok Sumbawa as one of main tourism destination in Indonesia have brought about considerable interests amongst the travel buyers. Proven by almost 80 buyers attending the event, exceeding the 50 buyers targeted by BPPD NTB, The Table-Top event held at the Emerald Room, Red Top Hotel in Jakarta, has recorded its first success of the venture.
The unexpected crowd of interested buyers exhibited the enthusiasm of travel individuals and companies in this capital city. As part of its important missions to promote and market Lombok Sumbawa, this sales venture program becomes the beginning of BPPD NTB programs to explore buyer market outside the region.
The success of this BPPD NTB’s sales program will be a barometer for the number of domestic and international tourists visiting the West Nusa Tenggara region, as well as the starting point of the economic development of the region during the period of current BPPD NTB committees. The merit of this table top will be exhibited by the elevated level of economic advancement that the region achieves as a result of this event, and eventually will affect to the West Nusa Tenggara economic growth recognition nationally.
Having reviewed on the enthusiasm of this Table Top program, the Head of the West Nusa Tenggara Tourism Promotion Board Mr. Taufan Rahmadi, felt optimistic and confident that the West Nusa Tenggara tourism is going to move forward and advanced. “In conjunction with creative ideas and mass media partaking, the growth of the West Nusa Tenggara tourism is closely related to the promotion budget, which is mostly insufficiency and limited. However, we would definitely perform efficiencies and effective procedures in certain areas so that we are still able to accomplish our main duty up to our upmost effort,” said Taufan excitingly.
The Table Top event held in Jakarta was attended by the prominent travel pioneer, Mr. Tejo. As the owner of ITC Travel, his presence definitely instigated encouragements amongst the travelers and other tourism society in Jakarta to take Lombok Sumbawa as their vacation destination. “The tag-line: Holiday is, Lombok Sumbawa. I agree with this. At the end of this year, I have a plan to hold an event and take my international tourists to Lombok,” he said in a convincing tone.
It is also conceivable that BPPD NTB convenes similar programs in other major cities in the East and Central regions of Indonesia, in a more measurable and constructed plan. “In the future, we will organize in a well-planned manner and conduct early preparation to anticipate the high number of enthusiastic attendees (buyers or sellers) just like this moment,” the Executive Director of BPPD NTB, as the person in charge of this event, explained.
This table top had an agenda to trade interesting travelling package to Lombok Sumbawa in some destinations. All travel sellers are committed to inform the supporting tourism facilities available in Lombok -Sumbawa. Lombok Sumbawa promises more to its beautiful nature of land and nautical tourism. The magnificence of Lombok undersea views are not unknown by the domestic and international travelers. Aside from its nature, Lombok Sumbawa possesses a great preserve of indigenous cultural heritage as a great asset that has influential value to the history of our homeland.