Senin, 23 Januari 2012

TIM SUKSES DAN BAGAIMANA MEMILIHNYA ?


setiap kali disela sela mengurus bisnis saya, pagi hari dan menjelang dini hari seusai anak-anak tertidur lelap, sehabis menyempatkan membimbing mereka menyelesaikan PR sekolahnya, selalu saya menyempatkan membaca komentar-komentar dari topik-topik diskusi yang ada di forum ini. Jujur saya katakan forum ini adalah forum yang begitu banyak mendekatkan saya dengan banyak permasalahan yang ada di propinsi kita yang tercinta ini.

tidak jarang saya mencatat setiap informasi dan ulasan-ulasan yang dilontarkan oleh kawan-kawan sebagai sebuah saripati ilmu pengetahuan di dalam saya belajar tentang NTB, mulai dari urusan lingkungan hidup, ekonomi, kesehatan, pendidikan, keluhan tentang infrastruktur, cerita-cerita inspiratif dan motivasi, berita dan informasi nasional, promosi usaha, kebijakan-kebijakan publik, tentang hukum, pemerintahan hingga kepada masalah topik-topik yang paling menarik perhatian saya adalah masalah dunia pariwisata dan suksesi kepemimpinan NTB, karena kebetulan dua hal ini ada kaitannya dengan salah satu expertise saya di dalam berkreasi di perusahaan sayawww.t9acts.com, sebuah creative strategy company .

oleh karena itu kali ini saya mencoba dengan sedikit pengetahuan yang saya miliki, berbagi tentang topik pemahaman tentang " TIM SUKSES " , karena saya melihat topik tentang suksesi kepemimpinan NTB menduduki rating yang paling tinggi di komentari di forum ini, meski banyak komentar dalam suatu posting tdk bisa serta merta dijadikan indikatornya, karena ada juga yang membaca posting, yang merasa tidak harus memberi komentar, namun terlepas dari itu semua, kembali yang ingin saya bagi disini adalah pengetahuan tentang tim sukses dan bukan tentang survey postingnya, semoga bermanfaat :

" TIM SUKSES ", sering kali kebanyakan dari kita mendefinisikannya sebagai team yang terdiri atas golongan orang-orang tertentu yang memiliki militansi dan fanatisme kepada sang kandidat saja, padahal itu tdk sepenuhnya benar, TIM SUKSES harus juga terdiri atas pribadi-pribadi yang mampu mengatakan " Ya" atau " Tidak, " Manis " dan " Pahit " kepada kandidat, termasuk berani untuk mengatakan kepada sang kandidat untuk mundur dari pencalonannya agar energi dan materi tidak terbuang dengan sia-sia, pertanyaannya adakah TIM SUKSES yang bisa jujur dengan kandidatnya ? atau kandidatnya dengan karakternya tidak menginkan sebuah " kejujuran " dari TIM SUKSES demi untuk menarsiskan dirinya dan demi kepuasan untuk menerima sanjungan subyektif saja ? menjawab ini membutuhkan observasi yang lebih mendalam, nanti dikesempatan lain saya mencoba menuangkannya dalam tulisan.

Hambatan terbesar di dalam memilih TIM SUKSES adalah seringkali berasal diri pribadi sang kandidat, kandidat seringkali memiliki keinginan kuat untuk menjabat, sehingga, banyak kandidat yang begitu tergiurnya akan janji-jani dari TIM sukses yang sebetulnya tidak lebih dari petualang politik yang mengaku mampu menghadirkan banyak massa, langkah pertama, beranikah sang kandidat mengendapkan hasrat menjadi pejabatnya ke level yang paling rendah ?

keluarga, kerabat, yang tidak memiliki kompetensi, haruslah dengan legowo dan bijak untuk diberikan pengertian bahwa mereka tidak masuk dalam TIM SUKSES, karena ini untuk menghindari keborosan dana kampanye, dan yang terpenting adalh untuk menghindari gesekan dengan TIM SUKSES lainnya di dalm menentukan kebijakan-kebijakan strategi kampanye, Langkah kedua, memilih TIM harus berdasar kompetensi bukan hanya berdasar kerabat atau keluarga.

hasil akhir dari sebuah perjuangan kampanye adalah para pemilih yang masuk kedalam bilik suara dan memilih sang kandidat, TIM SUKSES harus terdiri atas pribadi-pribadi yang mampu mengejawantahkan blue print dari " campaigne strategy " hingga menyentuh akar rumput, dan memastikan tiap hari pesan dari sang kandidat tersampaikan kepada pemilih melalui agenda-agenda aktifitas yang pas disetiap segmentasi pemilih yang ingin diraih. Sesuatu yang harus dipastikan bahwa TIM SUKSES bisa mempengaruhi pemilih dengan program kampanye bukan dengan imbalan materi, perlu diingat biaya terbesar kampanye seringkali terjadi karena TIM SUKSES lebih memilih untuk menggunakan uang sebagai kekuatan kepada pemilih di daerah-daerah. Kalau TIM SUKSES sang kandidat tidak memiliki kemampuan didalam memngkomunikasikan " to convey the message to the public ", sang kandidat harus berani menggantinya dengan TIM SUKSES yang memiliki kapabilitas.

sebagai sebuah kesimpulan , memilih TIM SUKSES haruslah benar -benar berasal dari kejernihan pikir sang kandidat, maju dalam proses kampanye dan meraih kesuksesan dipenghujungnya tidak bisa diraih sertamerta dengan kekuatan materi belaka, keberadaan TIM SUKSES yang mampu memberi masukan dan menopang kejernihan pikir dari sang kandidat di dalam mengambil keputusan-keputusan strategis kampanye secara jujur obyektif dan kreatif adalah pondasi yang dibangun secara sungguh-sungguh demi sebuah kemenangan perjuangan kampanye. 

Kemenangan yang dimaksudkan disini bukanlah kemenangan disaat sang kandidat dengan di TIM SUKSES nya memenangkan sebuah pemilihan umum saja, namun yang terpenting adalah bagaimana TIM SUKSES mampu membuat sang kandidat MEMENANGKAN DIRINYA untuk mampu menerima kekalahan dengan kepala tegak !

( Tulisan ini didedikasikan untuk tokoh-tokoh dan kawan-kawan di forum yang tertarik memimpin propinsi NTB yang kita cintai ini, semoga bisa bermakna, dan yang paling penting dudukkan hati untuk menjadi pengabdi bukan penguasa, selamat berproses, takzim ! , Taufan Rahmadi | T9 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar