usai sudah hari ini, dlm dini hari, heningku sepi, tidak ada yg lebih berarti disaat melawan kantuk, wudhu, lalu bersujud pd ilahi membaca takbir, lalu al fatihah dan ayat-ayat pendek utk memujiNya, mlempar bola2 harapan pd penguasa langit, bgmn diri begitu hina
diberikan kesenangan kita mengeluh, diberikan kesulitan kita mengaduh, manusia menjebak dirinya dlm dimensi yg tiada berdefinisi, hampa
kapan kita bisa utk mengatakan cukup untuk sebuah ambisi, kapan kita bisa menemukan jawaban dr semua kegelisahan, Tuhan kerap di no 2 kan
kepada kawan aku sebenarnya ingin membisikkan, “seberapa beranikah kita menjeda sbh ikhtiar dgn bersujud pada Tuhan ? “
ibukota adlh sbh medan uji bagi mrk yg ingin mmenangkan ksejatian sbg makhluk Tuhan, beratkah jiwa disaat waktu sholat srg kita lewatkan ?
waktu akan menuakan manusia adlh kepastian, adakah terlalu berani diri ini utk menyambut setiap detik kedepan tanpa setitik kebaikan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar